REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Badan penanggulangan bencana Filipina mengatakan badai tropis Ma-On menewaskan tiga orang. Saat ini badai itu bergerak menuju tenggara Cina.
Pada Kamis (25/8/2022) badan penanggulangan Filipina mengatakan dua orang terkonfirmasi meninggal dunia. Keduanya tertimpa pohon tumbang di daerah pegunungan di utara Provinsi Kalingga dan Cagayan. Sementara satu orang tenggelam di Provinsi Camarines Sur. Mereka menambahkan empat orang dilaporkan terluka.
Ma-On dengan kekuatan angin 110 kilometer per jam itu tiba di timur laut Filipina pada Selasa (23/8/2022). Badai itu membawa hujan lebat yang memicu banjir di pemukiman warga dan menyebabkan longsor sebelum pergi pada Selasa sore.
Presiden Ferdinand Marcos Jr mengumumkan kantor pemerintah dan sekolah di ibukota dan provinsi sekitarnya tutup selama dua hari. Pada April lalu Badai Tropis Megi memicu longsor di provinsi-provinsi pinggir pantai.
Sebanyak 144 orang terkonfirmasi meninggal dunia. Filipina yang memiliki lebih dari 7.600 pulau mengalami sekitar 20 badai tropis setiap tahun.
Beberapa kota di selatan China bersiap menghadapi Ma-On yang akan datang pada Kamis ini di sepanjang pantai provinsi Guangdong. Angin dan hujan dapat melegakan wilayah yang mengalami gelombang panas selama berhari-hari yang telah menekan jaringan listrik nasional, merusak tanaman dan memicu kebakaran hutan.