REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing di sela-sela acara Eastern Economic Forum yang digelar di Vladivostok, Rabu (7/9). Pada kesempatan itu, Putin memuji hubungan positif Rusia dengan Myanmar.
“Myanmar adalah mitra lama dan dapat diandalkan kami di Asia Tenggara. Hubungan kami berkembang secara positif,” kata Putin, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.
Sementara itu Min Aung Hlaing memuji kepemimpinan Putin di Rusia. “Saya sangat bangga dengan Anda, karena ketika Anda berkuasa di negara ini, Rusia, bisa dikatakan, menjadi nomor satu di dunia,” kata Min Aung Hlaing kepada Putin, seperti dikutip dari pernyataan Kremlin yang menerjemahkan pernyataannya ke dalam bahasa Rusia.
Menurut Min Aung Hlaing, Putin tidak hanya seorang pemimpin Rusia, tapi juga dunia. “Karena Anda mengendalikan dan mengatur stabilitas di seluruh dunia,” ucapnya.
Keterangan yang dirilis junta Myanmar, dalam pertemuannya Min Aung Hlaing dan Putin bertukar pandangan tentang hubungan serta situasi internasional. Min Aung Hlaing tiba di Rusia pada Ahad (4/9) untuk menghadiri Eastern Economic Forum. Itu menjadi kunjungan ketiganya ke Rusia sejak dia memimpin kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi pada Februari tahun lalu.
Saat ini Rusia dan Myanmar sedang menghadapi sanksi Barat. Kepada Myanmar, sanksi diterapkan karena kudeta yang dilakukan militer. Sementara kepada Rusia, sanksi dikenakan akibat agresi militernya ke Ukraina.