REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Total korban tewas gempa 6.8 skala Richter di Sichuan, Cina menjadi 82 orang. Angka ini dilaporkan media setempat pada Kamis (8/9/2022).
Gempa Senin (5/9/2022) lalu menjadi yang paling keras di provinsi itu sejak 2017 lalu. Stasiun televisi CCTV melaporkan guncangan gempa juga melukai sekitar 270 orang sementara 35 lainnya masih dinyatakan hilang.
Pihak berwenang sudah membuka kembali jalan-jalan di Kota Luding yang merupakan pusat gempa. Media pemerintah mengatakan kota tersebut masih mengalami guncangan 2,9 skala Richter pada Rabu (7/9/2022) kemarin.
Prakiraan cuaca mengeluarkan peringatan oranye, tertinggi kedua, untuk kemungkinan bencana geologis di Luding yang mana termasuk longsor. Peringatan yang lebih rendah yakni kuning dikeluarkan untuk bagian barat dan tengah Sichuan.
Sistem peringatan bencana China memiliki empat tingkatan. Pertama yang paling rendah warna biru, diikuti warna kuning, oranye, dan kemudian merah.
Gempa kuat mengguncang Sichuan pada Senin kemarin, pusat gempa berada di daerah pegunungan sebelah barat provinsi tersebut. Gempa terasa sampai Provinsi Shaanxi dan Guizhou yang ratusan kilometer jauhnya.
Gempa memutus jaringan listrik beberapa kota, sementara beberapa jalan tol ambruk dan tujuh pembangkit listrik skala menengah rusak. Hujan lebat yang diramalkan terus turun tiga hari ke depan, pakar memperingatkan sejumlah danau yang terbentuk setelah gempa.