REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah China menyoroti pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menegaskan siap membantu Taiwan jika China melancarkan serangan ke wilayah tersebut. Menurut Beijing, komentar Biden telah melanggar komitmen AS untuk tak mendukung kemerdekaan Taipei.
“Pernyataan AS sangat melanggar komitmen penting yang dibuat AS untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, dan mengirim sinyal yang sangat keliru kepada pasukan kemerdekaan separatis Taiwan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Mao Ning dalam sebuah konferensi pers, Senin (19/9/2022), dilaporkan laman TRT World.
Mao menegaskan, China bersedia melakukan upaya tulus terbesar guna memperjuangkan prospek reunifikasi damai dengan Taiwan. “Pada saat yang sama, kami tidak akan pernah mentoleransi kegiatan apa pun yang bertujuan memecah belah negara, dan kami memiliki pilihan untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan,” ucapnya.
Dalam sebuah wawancara untuk program “CBS 60 Minutes” yang disiarkan pada Ahad (18/9/2022) lalu, Biden mengatakan, pasukan AS siap membantu dan mendukung Taiwan jika China melancarkan serangan ke pulau tersebut. “Ya, jika sebenarnya, ada serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Biden saat ditanya apakah pasukan AS akan membantu Taiwan mempertahankan wilayahnya yang diklaim China.
Pada 28 Agustus lalu, dua kapal perang AS, yakni USS Antietam dan USS Chancellorsville melakukan transit rutin melewati Selat Taiwan. "Kapal-kapal ini transit melalui koridor di Selat yang berada di luar laut teritorial negara pantai mana pun," kata Armada ke-7 AS dalam sebuah pernyataan.
Karena tak memasuki perairan teritorial mana pun, AS menilai, kebebasan navigasi berlaku sesuai hukum internasional. “Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Militer AS terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional,” kata Armada ke-7 AS.
Kala itu militer China menyampaikan bahwa mereka memantau pergerakan dua kapal perang AS tersebut dan siap merespons jika terjadi provokasi. “Pasukan Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China selalu waspada dan bersiap untuk menggagalkan provokasi apa pun,” kata juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China Kolonel Shi Yi.