REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Pemerintah Vietnam menurunkan Badai Noru menjadi siklon tropis tapi meminta masyarakat tetap waspada. Sebab risiko banjir bandang dan longsor yang dipicu hujan lebat masih ada.
Badan cuaca Vietnam mengatakan badai itu mendarat dengan kecepatan 117 kilometer per jam di Provinsi Quang Nam yang mencakup kota historis Hoi An dan pantai Danang.
"Saya tidak tahu bila atap saya sudah runtuh atau belum, angin begitu kencang," kata Le Thie Buoi di tempat pengungsian di Kota Tam Ky melalui sambungan telepon, Rabu (28/9/2022).
"Anda bisa mendengar suara raungan di dalam tempat pengungsian ini," kata perempuan berusia 70 tahun itu.
Belum ada laporan korban jiwa atau luka tapi foto yang diunggah fotografer lokal di media sosial dan foto media pemerintah menunjukkan pohon-pohon tumbang dan longsor menghalangi jalan.
Noru merupakan badai terkuat yang menghantam Filipina tahun ini. Delapan orang tewas akibat tanah longsor pada Ahad (25/9/2022) lama, banjir menggenangi ladang, pemukiman dan merusak panen.
Vietnam juga rentan pada badai destruktif dan banjir karena garis pantai yang panjang. Data resmi menunjukkan tahun lalu bencana alam yang kebanyakan banjir dan longsor akibat badai menewaskan 139 orang dan melukai 150 lainnya.