Selasa 11 Oct 2022 08:37 WIB

Sekjen PBB Kutuk Serangan Udara Terbaru Rusia ke Ukraina

Serangan Rusia tersebut merupakan eskalasi perang yang tak dapat diterima.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
 Petugas polisi berjaga di dekat mobil yang hancur setelah penembakan di pusat kota Kyiv (Kiev), Ukraina, 10 Oktober 2022. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara yang dilancarkan Rusia ke sejumlah kota di Ukraina pada Senin (10/10/2022).
Foto: EPA-EFE/OLEG PETRASYUK
Petugas polisi berjaga di dekat mobil yang hancur setelah penembakan di pusat kota Kyiv (Kiev), Ukraina, 10 Oktober 2022. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara yang dilancarkan Rusia ke sejumlah kota di Ukraina pada Senin (10/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara yang dilancarkan Rusia ke sejumlah kota di Ukraina pada Senin (10/10/2022). Dia berpendapat, hal itu merupakan eskalasi perang yang tak dapat diterima.

“Sekretaris Jenderal sangat terkejut dengan serangan rudal skala besar hari ini oleh angkatan bersenjata Federasi Rusia di kota-kota di seluruh Ukraina yang dilaporkan mengakibatkan kerusakan luas di wilayah sipil serta menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka," kata juru bicara Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Dujarric, mewakili Guterres mengungkapkan, serangan Rusia tersebut merupakan eskalasi perang yang tak dapat diterima. “Dan seperti biasa, warga sipil membayar harga tertinggi,” ucapnya.

Selain Kiev, serangan udara Rusia pada Senin pagi turut menghantam beberapa kota Ukraina lainnya, seperti Lviv, Ternopil, dan Zhytomyr di barat Ukraina serta Dnipro dan Kremenchuk di Ukraina tengah. Menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Rusia menembakkan 84 rudal jelajah dan 43 di antaranya berhasil ditembak jatuh sebelum mencapai sasaran. 

Dalam serangannya, Rusia turut mengerahkan 24 pesawat nirawak (drone), termasuk 13 unit drone Shahed-136 buatan Iran. Militer Ukraina pun berhasil menghancurkan 13 drone milik Rusia, termasuk 10 drone bunuh diri. Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina meminta warga Ukraina untuk tetap tenang dan tidak mengabaikan peringatan serangan udara. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, selain mengincar warga sipil, serangan terbaru Rusia turut menargetkan fasilitas energi.  Mereka memiliki dua target. Fasilitas energi di seluruh negeri. Target kedua adalah masyarakat," kata Zelensky dalam sebuah video di media sosial setelah Rusia meluncurkan serangan udaranya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement