REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Seorang anak laki-laki Palestina berusia 12 tahun meninggal pada Senin (10/10/2022) setelah ditembak oleh pasukan Israel dalam serangan di Tepi Barat. Mahmoud Samoudi tewas akibat luka tembakan di perut selama operasi militer Israel di Jenin.
Pada Senin, para pria membawa jenazah Samoudi yang dibungkus dengan bendera Palestina. Para pelayat berkumpul mengiringi Samoudi ke peristirahatan terakhirnya.
Militer Israel mengatakan, pasukannya terlibat baku tembak dengan orang-orang bersenjata setelah kerusuhan berkembang selama operasinya di wilayah pendudukan Tepi Barat. Israel akan menyelidiki kematian bocah tersebut.
Lebih dari 100 warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat telah tewas tahun ini. Sebagian besar tewas sejak akhir Maret ketika Israel melancarkan operasi militer menyusul serentetan serangan jalanan yang fatal oleh warga Palestina di kota-kota Israel yang menewaskan 19 orang. Militer Israel juga menggelar operasi menjelang pemilihan 1 November.
Militer Israel mengatakan serangan yang terjadi hampir setiap hari di wilayah pendudukan Tepi Barat adalah bagian dari "operasi kontra-terorisme" yang bertujuan untuk mencegah serangan Palestina.
Otoritas Palestina telah mengutuk serangan itu. Mereka menggambarkan serangan militer Israel sebagai tindak kejahatan terhadap warga Palestina yang telah hidup di bawah kekuasaan Israel selama beberapa dekade.
Pada Senin, Kementerian Luar Negeri Palestina telah mengirim surat kepada sekretaris jenderal PBB agar memberikan perlindungan khusus bagi anak-anak Palestina. Dalam surat itu disebutkan, sejak Januari Israel telah membunuh lebih dari 44 anak-anak Palestina dan anak di bawah umur. Militer Israel dengan sengaja membidik tubuh bagian atas mereka.
Militer Israel menolak tuduhan bahwa mereka sengaja menargetkan anak-anak. Militer Israel mengatakan, pasukannya mengambil tindakan penembakan sesuai dengan prosedur operasional yang selaras dengan hukum internasional.