REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dilaporkan telah memantau langsung latihan unit operasi nuklir taktis. Peluncuran diklaim sebagai simulasi pencegahan ancaman Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).
Menurut media pemerintah, Korea Central News Agency (KCNA), latihan itu dilakukan dari 25 September hingga 9 Oktober, sementara Korsel dan AS menggelar latihan angkatan laut gabungan skala besar di perairan dekat semenanjung yang melibatkan kapal induk bertenaga nuklir Ronald Reagan. Laporan KCNA mencatat militer Korut menggelar latihan peluncuran rudal balistik dibawah simulasi pemuatan hulu ledak nuklir taktis.
Sebuah foto KCNA menunjukkan pemimpin Kim dan istrinya, Ri Sol-ju, menutupi telinga mereka dengan tangan selama latihan tembakan langsung yang melibatkan peluncur roket ganda super besar KN-25. Penampilan Ri di acara militer jarang terjadi karena dia biasanya menemani Kim di acara-acara nonmiliter, seperti pertunjukan musik.
Militer Korut juga mengadakan serangkaian latihan menyerang tembakan langsung, termasuk latihan menembakkan rudal kaliber super-besar yang menargetkan pelabuhan-pelabuhan utama musuh-musuhnya pada akhir pekan lalu. Latihan itu termasuk menggunakan artileri jarak jauh dan unit penerbangan dimobilisasi.
"Ini verifikasi dari postur operasi pencegah perang kami dan, pada saat yang sama, sebuah kesempatan yang membuktikan keandalan kesiapan menyeluruh dari postur pertahanan nuklir negara," kata Kim dalam laporan KCNA, dikutip laman Yonhap, Selasa (11/10/2022).
Kim juga menjelaskan, dia tidak tertarik dalam pembicaraan dengan AS dan Korea Selatan. Ia dengan tegas bersumpah memperkuat kekuatan nuklir rezimnya.
"Kami tidak memiliki konten untuk berdialog dengan musuh dan merasa tidak perlu melakukannya," kata Kim.
Media yang dikendalikan pemerintah Pyongyang memuat laporan tentang aktivitas publiknya untuk pertama kalinya dalam waktu sekitar satu bulan. KCNA mengungkapkan bahwa Korut menggelar latihan serangan udara skala besar pada Sabtu.
Saat itu, lebih dari 150 pesawat tempur lepas landas secara bersamaan untuk pertama kalinya dalam sejarah. Latihan itu bertepatan dengan latihan bersama Korsel-AS yang melibatkan kapal induk Amerika.