REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pada 13 Oktober 1977, empat warga Palestina membajak sebuah pesawat Lufthansa dari Jerman. Mereka menuntut pembebasan 11 anggota kelompok teroris Baader-Meinhof Jerman yang dipenjara.
Dilansir laman History, Kamis (13/10/2022), kelompok itu dikenal sebagai Fraksi Tentara Merah. Fraksi Tentara Merah adalah sekelompok revolusioner ultra-kiri yang meneror Jerman selama tiga dekade.
Mereka membunuh lebih dari 30 pemimpin perusahaan, militer dan pemerintah dalam upaya untuk menggulingkan kapitalisme di tanah air mereka.
Saat itu, para pembajak Palestina membawa pesawat dalam perjalanan enam negara. Setelah berputar selama beberapa hari akhirnya pesawat mendarat di Mogadishu, Somalia, pada 17 Oktober setelah menembak salah satu pilot pesawat.
Dini hari berikutnya, tim pasukan khusus Jerman menyerbu pesawat dan membebaskan 86 sandera. Polisi juga membunuh tiga dari empat pembajak.
Hanya satu dari pasukan komando Jerman yang terluka. Pemimpin Fraksi Tentara Merah yang dipenjarakan menanggapi berita tersebut dengan bunuh diri di sel penjara mereka, di Stammheim, Jerman pada hari itu juga.