REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM – Putri Mahkota Kerajaan Belanda Catharina-Amalia (18 tahun) telah berada di bawah pengamanan ketat otoritas negara tersebut. Hal itu karena Putri Amalia disebut menjadi sasaran penjahat.
Ratu Belanda Maxima mengungkapkan, kekhawatiran atas keselamatan Putri Amalia telah mencegah putrinya tinggal di asrama mahasiswa di Amsterdam seperti yang direncanakan semula. Putri Amalia memang mulai menempuh perkuliahan di Universitas Amsterdam tahun ini.
“Ini memiliki konsekuensi besar bagi hidupnya. Berarti dia tidak tinggal di Amsterdam dan juga dia tidak bisa benar-benar keluar. Konsekuensi itu sangat sulit baginya. Tidak ada kehidupan mahasiswa untuknya seperti yang dimiliki siswa lain. Saya sangat bangga padanya dan bagaimana dia mempertahankan semuanya,” kata Ratu Maxima di sela-sela kunjungannya ke Swedia, Kamis (13/10/2022), dilaporkan ANP News.
Ratu Maxima tidak menjelaskan potensi kejahatan apa yang mengintai putrinya tersebut. Polisi dan dinas rahasia Belanda juga menolak membahas pengaturan di sekitar Royal House. Karena saat ini menjadi putri mahkota, Putri Amalia merupakan pewaris takhta Kerajaan Belanda.
Sementara itu, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyampaikan keprihatinan pada situasi Putri Amalia. "Saya sangat kasihan padanya dan saya jelas sangat prihatin tentang hal itu," ucapnya.
Kendati demikian, Rutte pun tak dapat menyampaikan tentang ancaman semacam apa yang dihadapi Putri Amalia, termasuk langkah-langkah pengamanan terhadapnya. "Itu membuat orang marah yang ingin diberi tahu," ujarnya.
Rutte hanya menegaskan bahwa semua pihak berwenang yang terlibat melakukan upaya terbaik untuk memastikan keamanan dan keselamatan Putri Amalia. Baru-baru ini diumumkan bahwa keamanan di sekitar Putri Amalia telah ditingkatkan. Dia, termasuk Mark Rutte, dilaporkan menjadi target atau incaran penjahat.
Lewat akun Twitter-nya, Menteri Kehakiman dan Keamanan Belanda Dilan Yesilgöz telah mengonfirmasi bahwa langkah-langkah pengamanan terhadap Putri Amalia sudah diambil. Namun dia tak bisa menyebutkan ancaman apa yang dihadapi pewaris takhta Kerajaan Belanda tersebut. "Tapi saya jamin bahwa layanan keamanan kami bekerja keras siang dan malam untuk memastikan keselamatannya," ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
