REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat (AS) akan meminta pertanggung jawaban Rusia atas "kejahatan perang." Hal ini disampaikan beberapa jam usai Rusia menyerang kota-kota Ukraina dengan drone pada jam sibuk, menewaskan setidaknya empat orang di sebuah gedung apartemen di Kiev.
Pada Senin (17/10/2022) pagi waktu setempat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan terdapat lebih banyak serangan. "Saat ini, ada serangan drone baru Rusia, (drone-drone) itu sudah ditembak jatuh," katanya dalam pidato yang disiarkan melalui video.
Kantor berita Interfax Ukraina mengatakan pengguna aplikasi kirim pesan Telegram melaporkan ledakan di Kota Fastiv, di luar Ibukota Kiev. Serta di kota pelabuhan Odesa.
Pasukan Rusia juga mengincar infrastruktur di seluruh Ukraina dalam serangan udara gelombang kedua pekan ini. Seperti yang pertama, serangan dilakukan pada pagi hari ketika masyarakat pergi bekerja atau ke sekolah.
Tentara Ukraina menembak ke udara sebagai upaya menjatuhkan drone-drone Rusia setelah ledakan mengguncang pusat Kiev pada Senin pagi. Roket anti-pesawat dapat terlihat, diikuti ledakan dan api, warga berlari menuju tempat perlindungan.
"(Gedung Putih) mengecam keras serangan rudal Rusia hari ini," kata Sekretaris Pers Presiden AS Joe Biden, Karine Jean-Pierre pada wartawan. Ia menambahkan serangan-serangan tersebut "terus menunjukkan brutalitas Presiden Rusia Vladimir Putin."
Ia juga menyinggung paket bantuan militer terbaru AS ke Ukraina sekitar 725 juta dolar yang diumumkan Jumat (13/10/2022) lalu. "Kami akan terus berdiri bersama dengan rakyat Ukraina selama yang dibutuhkan," katanya.
"Kami akan membebankan biayanya pada Rusia, meminta pertanggung jawaban mereka atas kejahatan perang," tambah Jean-Pierre.
Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mengatakan seorang perempuan hamil termasuk empat korban tewas dalam serangan ke gedung pemukiman. Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrskyi mengatakan juga ada korban tewas di kota lain tapi ia tidak mengungkapkan total korban jiwa dan luka.
Asap hitam membumbung tinggi dari jendela sebuah gedung apartemen di Kiev. Petugas dari tim penyelamat berusaha memadamkan api.