REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Badan keamanan domestik Norwegia mengambil alih penyelidikan penampakan drone di dekat lokasi infrastruktur utama pada Rabu (19/10/2022). Tindakan itu diambil beberapa jam setelah bandara Bergen ditutup sebentar karena penduduk setempat melihat setidaknya satu drone di dekatnya.
Bandara yang berada di dekat pangkalan angkatan laut utama Norwegia ditutup sekitar pukul 06.30 waktu setempat dan dibuka kembali 2,5 jam kemudian. Juru bicara polisi Bergen Orjan Djuvik mengatakan, beberapa penampakan pesawat tak berawak dilaporkan di dekat bandara.
“Bisa juga pengamatan yang bisa berupa fenomena lain, misalnya cuaca. Kami yakin setidaknya ada satu," kata Djuvik.
Kata kantor berita Norwegia NTB melaporkan, bagian utara Bergen, sebuah pesawat tak berawak dilaporkan di dekat bandara kecil domestik Foerde, yang juga ditutup sementara. Wakil kepala Dinas Keamanan Polisi Norwegia Hedvig Moe mengatakan, banyak penampakan drone telah dilaporkan di dekat fasilitas minyak dan gas lepas pantai dan infrastruktur Norwegia lainnya dalam beberapa bulan terakhir.
"Kami percaya (penerbangan drone) dilakukan dengan cara yang membuat sulit untuk mengetahui siapa yang sebenarnya berada di baliknya,” ujar Moe.
Tapi pihak berwenang Norwegia mencurigai keterlibatan Rusia dalam mengoperasikan drone yang dapat digunakan untuk spionase atau hanya untuk menciptakan takut. “Rusia hanya memiliki lebih banyak keuntungan dan lebih sedikit kerugian dengan melakukan kegiatan intelijen di Norwegia sekarang dibandingkan dengan situasi sebelum perang,” kata Moe.
Moe mengatakan, tindakan itu dilakukan hanya karena Rusia berada dalam situasi terdesak akibat perang di Ukraina dan terisolasi oleh sanksi. "Kami berada dalam situasi politik-keamanan yang tegang, dan pada saat yang sama gambaran ancaman yang kompleks dan tidak jelas yang dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat," katanya.