Selasa 25 Oct 2022 07:32 WIB

Macron Yakin Ada Peluang Perdamaian di Ukraina

Prancis menekankan pentingnya jalur diplomatik hadapi Rusia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Masjid Agung Paris pada Rabu (19/10/2022)
Foto: AP
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Masjid Agung Paris pada Rabu (19/10/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Presiden Prancis Emmanuel Macron yakin akan peluang perdamaian di Ukraina. Meski Rusia memperingatkan ketegangan dalam konflik itu dapat semakin meningkat.

"Terdapat prospek untuk perdamaian, akan dapat pada suatu waktu," kata Macron dalam konferensi pers usai pertemuan yang mempromosikan perdamaian dunia di Roma, Senin (24/10).

Baca Juga

"Ketika rakyat Ukraina dan pemimpin-pemimpinnya akan memutuskan persyaratannya, kesepakatan damai dapat dibangun dengan pihak yang lain," tambah Macron.

Prancis berulang kali menekankan pentingnya Barat mempertahankan jalur diplomatik dengan Rusia, sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.

Pada Ahad (23/10) kemarin Rusia menembakkan rudal dan drone ke Kota Mykolaiv yang masih dikuasai Ukraina. Moskow mengatakan konflik dapat bergerak menuju "eskalasi yang tak terkendali."

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu membahas situasi di Ukraina dalam pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Sebastien Lecornu. Ia juga berbicara dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Inggris dan Turki lewat telepon.

Tanpa memberikan bukti Shoigu mengatakan Ukraina dapat meningkatkan ketegangan dengan "bom kotor" yakni bahan peledak konvensional yang dicampur dengan bahan radioaktif. Ukraina tidak memiliki senjata nuklir sementara Rusia mengatakan dapat melindungi teritorinya dengan senjata nuklir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement