Selasa 25 Oct 2022 13:06 WIB

Zelenskyy Kritik Netralitas Israel Dalam Invasi Rusia di Ukraina

Keputusan Israel untuk tak mendukung Kiev telah mendorong kemitraan Rusia dan Iran

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan keputusan oleh para pemimpin Israel untuk tidak mendukung Kiev telah mendorong kemitraan militer Rusia dengan Iran.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan keputusan oleh para pemimpin Israel untuk tidak mendukung Kiev telah mendorong kemitraan militer Rusia dengan Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Senin (24/10/2022) mengkritik netralitas Israel dalam invasi Rusia di Ukraina. Dia mengatakan keputusan oleh para pemimpin Israel untuk tidak mendukung Kiev telah mendorong kemitraan militer Rusia dengan Iran.

“Aliansi mereka ini tidak akan terjadi jika politisi Anda membuat satu keputusan pada saat itu. Tampaknya itu diadopsi sejak lama pada 2014, ketika Rusia memulai agresi terhadap Ukraina. Keputusan untuk tidak mengganggu Kremlin, tidak membantu Ukraina secara nyata, memungkinkan aliansi antara Moskow dan Teheran," kata Zelenskyy dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh surat kabar Israel Haaretz.

Baca Juga

Dalam beberapa kesempatan, Zelenskyy  mengkritik Israel karena gagal menentang agresi Rusia dengan tegas. Zelenskyy mengatakan, Rusia memesan sekitar 2.000 pesawat tak berawak dari Iran. Menurut Zelenskyy, jenis pesawat tak berawak ini serupa dengan yang telah digunakan Moskow dalam serangan terhadap Ukraina.

“Suara drone Iran yang menjijikkan terdengar di langit kami setiap malam.  Menurut intelijen kami, Rusia memesan sekitar 2.000 drone dari Iran,” kata Zelenskyy.

Zelenskyy juga mengatakan, Iran mendatangkan instruktur untuk mengajari orang Rusia cara menggunakan drone di Ukraina. Pada Senin, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan kepada Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov bahwa, Israel tidak akan menyediakan sistem senjata ke Ukraina.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement