Kamis 27 Oct 2022 04:15 WIB

Merck akan Sumbangkan Kandidat Vaksin Ebola ke Uganda

Merck & Co berencana untuk memproduksi dan menyumbangkan vaksin ebola

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Dokter mengenakan peralatan pelindung saat mereka bersiap untuk mengunjungi seorang pasien yang melakukan kontak dengan korban Ebola, di bagian isolasi Rumah Sakit Rujukan Regional Entebbe di Entebbe, Uganda Kamis, 20 Oktober 2022. Wabah Ebola di Uganda
Foto: AP/Hajarah Nalwadda
Dokter mengenakan peralatan pelindung saat mereka bersiap untuk mengunjungi seorang pasien yang melakukan kontak dengan korban Ebola, di bagian isolasi Rumah Sakit Rujukan Regional Entebbe di Entebbe, Uganda Kamis, 20 Oktober 2022. Wabah Ebola di Uganda

REPUBLIKA.CO.ID, NEW JERSEY -- Merck & Co, perusahaan produksi vaksin mengatakan pada Selasa (25/10/2022), bahwa pihaknya berencana untuk memproduksi dan menyumbangkan vaksin ebola virus Sudan di Afrika. Sumbangan kandidat vaksin ini juga sedang diteliti di program penelitian organisasi nirlaba global di Uganda, yang juga menghadapi wabah penyakit tersebut.

Vaksin dari investigasi yang akan disumbangkan ke The International AIDS Vaccine Initiative (IAVI) mirip dengan vaksin Ervebo Merck, yang disetujui untuk melawan strain ebolavirus Zaire. Sementara, virus yang beredar di Uganda adalah jenis Ebola di Sudan, yang vaksinnya belum terbukti ampuh.

Tidak seperti jenis di Zaire yang lebih umum yang menyebar selama wabah baru-baru ini di negara tetangga Republik Demokratik Kongo. Ada lebih dari 90 kasus Ebola yang dikonfirmasi dan kemungkinan terjadi di Uganda sejak awal wabah, termasuk setidaknya 44 kematian, menurut pernyataan kementerian kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia.

Merck mengatakan pihaknya mengharapkan untuk memberikan sekitar 50.000 dosis vaksin kepada IAVI pada akhir tahun 2022. Selanjutnya semua pihak bekerja sama dengan organisasi tersebut untuk mencapai kesepakatan formal.

Kemudian, IAVI bertujuan untuk mengatasi tantangan kesehatan global yang mendesak dan belum terpenuhi termasuk HIV, TBC dan penyakit menular yang baru muncul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement