REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan masyarakat tidak dapat berharap negara bisa mengatasi semua masalah. Ia berusaha mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat dengan jujur mengenai kesulitan ekonomi di masa depan.
Dalam wawancaranya dengan The Times, Sunak mengatakan ia menyadari kegelisahan masyarakat mengenai naiknya biaya angsuran rumah dan akan melakukan semua yang ia bisa untuk mengatasi masalah ini. Tapi ia menegaskan batasan intervensi pemerintah.
"Tepat, kami jujur tentang pertukaran yang kami hadapi, kini semua orang berbicara tentang peminjaman, semua orang mengapresiasi pemerintah tidak bisa melakukan segalanya," kata Sunak, dikutip dari Reuters, Sabtu (5/11/2022).
Sunak menolak memberikan komentar apakah ia turut bersama manifesto Partai Konservatif yang menolak kenaikan pajak pendapatan, VAT atau asuransi nasional. "Saya tidak akan berbicara tentang kebijakan pajak sama sekali," katanya.
Ia ditanya apakah mempertimbangkan tawaran bergabung dengan Boris Johnson dalam pemilihan sebelumnya. "Saya sudah sangat jelas pada (Johnson) tentang fakta saya mendapat dukungan kuat dari rekan-rekan di parlemen dan saya kira saya orang yang paling tepat untuk pekerjaan ini," katanya.
Sunak menjadi perdana menteri Inggris pertama yang keturunan kelompok minoritas. Ia berkuasa dalam salah satu masa paling bergejolak dalam sejarah politik Inggris.