Senin 07 Nov 2022 15:00 WIB

Setelah Sembilan Tahun Kematian Pendirinya, Taliban Ungkap Makam Mullah Omar

Makam pendiri Taliban dirahasiakan untuk menghindari kerusakan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Taliban pada Ahad (6/11/2022) waktu setempat mengungkapkan tempat peristirahatan terakhir pendirinya, Mullah Omar.
Foto: Google.com
Taliban pada Ahad (6/11/2022) waktu setempat mengungkapkan tempat peristirahatan terakhir pendirinya, Mullah Omar.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban pada Ahad (6/11/2022) waktu setempat mengungkapkan tempat peristirahatan terakhir pendirinya, Mullah Omar. Kematian dan penguburan pendiri Taliban dirahasiakan selama bertahun-tahun untuk menghindari kerusakan makam.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, bahwa para pemimpin senior Taliban menghadiri pemakaman sang pendirinya di dekat Omarzo, di distrik Suri, Provinsi Zabul. "Karena banyak musuh di sekitar dan negara itu diduduki, untuk menghindari kerusakan makam itu dirahasiakan," kata Mujahid seperti dikutip laman Channel News Asia, Senin (7/11/2022).

Baca Juga

"Hanya anggota keluarga dekat yang mengetahui tempat itu," imbuhnya.

Foto-foto yang dirilis oleh para pejabat menunjukkan para pemimpin Taliban berkumpul di sekitar makam bata putih sederhana, ditutupi dengan apa yang tampak seperti batu kerikil dan tertutup dalam sangkar logam hijau.

"Sekarang keputusan telah dibuat tidak ada masalah bagi orang-orang untuk mengunjungi makam itu," kata Mujahid.

Omar berusia 55 tahun ketika meninggal. Ia mendirikan Taliban pada 1993 sebagai penangkal perang saudara internecine yang meletus setelah pendudukan Soviet selama satu dekade. Di bawah kepemimpinannya, Taliban memperkenalkan versi aturan Islam yang sangat keras. Taliban melarang perempuan dari kehidupan publik dan memperkenalkan hukuman publik yang keras termasuk eksekusi dan cambuk.

Pengungkapan makam Omar dilakukan sehari setelah pejabat Taliban provinsi membantah laporan bahwa makam pahlawan perlawanan lembah Panjshir Ahmad Shah Massoud telah dirusak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement