REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Biro Urusan Asia Selatan dan Tengah, Donald Lu akan melakukan perjalanan ke Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kazakhstan. Kunjungan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral antara AS dengan negara-negara Asia Tengah.
Lu beserta delegasinya melakukan perjalanan ke tiga negara Asia Tengah pada 6-11 November. Kunjungan ini untuk memperkuat komitmen Amerika Serikat terhadap kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial masing-masing negara.
"Termasuk komitmen kita bersama untuk tujuan Asia Tengah yang makmur, aman, dan demokratis,” kata pernyataan Departemen Luar Negeri, dilaporkan Anadolu Agency, Ahad (6/11/2022).
Lu dan delegasinya akan membahas berbagai masalah bilateral dan regional dengan pejabat pemerintah, terutama di bidang pendidikan, masyarakat sipil dan ekonomi. Selain itu, Lu juga akan membahas Peluncuran Prakarsa Ketahanan Ekonomi di Asia Tengah.
Melalui prakarsa tersebut, Amerika Serikat akan menyediakan dana 25 juta dolar AS untuk meningkatkan rute dan kapasitas perdagangan regional. Termasuk mendidik dan melatih tenaga kerja terampil, dan menarik investasi internasional ke Asia Tengah.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan, negara-negara Asia Tengah mulai berinteraksi secara aktif dengan banyak negara dan aliansi regional di bawah format C5+1, yang meliputi AS, Jepang, Korea Selatan, China, India, Rusia, dan Uni Eropa.
C5+1 dibentuk di bawah mantan Presiden Barack Obama selama Sidang Umum PBB 2015. Ini adalah platform dialog utama bagi AS dengan negara-negara regional.