Senin 07 Nov 2022 18:07 WIB

AS Perkuat Hubungan Bilateral dengan Negara Asia Tengah

Asisten Menteri Luar Negeri AS akan berkunjung ke Uzbekistan dan Kazakhstan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Bendera Amerika di atap Gedung Putih berkibar di Washington, Kamis, 26 Agustus 2021l. Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Biro Urusan Asia Selatan dan Tengah, Donald Lu akan melakukan perjalanan ke Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kazakhstan.
Foto: AP/Susan Walsh
Bendera Amerika di atap Gedung Putih berkibar di Washington, Kamis, 26 Agustus 2021l. Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Biro Urusan Asia Selatan dan Tengah, Donald Lu akan melakukan perjalanan ke Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kazakhstan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Biro Urusan Asia Selatan dan Tengah, Donald Lu akan melakukan perjalanan ke Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kazakhstan. Kunjungan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral antara AS dengan negara-negara Asia Tengah.

Lu beserta delegasinya melakukan perjalanan ke tiga negara Asia Tengah pada 6-11 November. Kunjungan ini untuk memperkuat komitmen Amerika Serikat terhadap kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial masing-masing negara.

Baca Juga

"Termasuk komitmen kita bersama untuk tujuan Asia Tengah yang makmur, aman, dan demokratis,” kata pernyataan Departemen Luar Negeri, dilaporkan Anadolu Agency, Ahad (6/11/2022).

Lu dan delegasinya akan membahas berbagai masalah bilateral dan regional dengan pejabat pemerintah, terutama di bidang pendidikan, masyarakat sipil dan ekonomi. Selain itu, Lu juga akan membahas Peluncuran Prakarsa Ketahanan Ekonomi di Asia Tengah.

Melalui prakarsa tersebut, Amerika Serikat akan menyediakan dana 25 juta dolar AS untuk meningkatkan rute dan kapasitas perdagangan regional. Termasuk mendidik dan melatih tenaga kerja terampil, dan menarik investasi internasional ke Asia Tengah.

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan, negara-negara Asia Tengah  mulai berinteraksi secara aktif dengan banyak negara dan aliansi regional di bawah format C5+1, yang meliputi AS, Jepang, Korea Selatan, China, India, Rusia, dan  Uni Eropa.

C5+1 dibentuk di bawah mantan Presiden Barack Obama selama Sidang Umum PBB 2015.  Ini adalah platform dialog utama bagi AS dengan negara-negara regional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement