REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hujan musim dingin pertama melanda Jalur Gaza dan menyebabkan banjir. Banyak jalan terendam banjir membuat lalu lintas kendaraan terhenti dan pergerakan orang terhenti total.
Sejumlah video dan foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan banjir di kamp pengungsi Al-Shati, sebelah barat Kota Gaza, dan mobil hampir seluruhnya terendam air. “Ini adalah situasi kami dengan hujan pertama yang turun di Gaza,” kata seorang guru di sebuah sekolah, dilansir dari Arab News, Selasa (8/11/2022).
Jalur Gaza telah menderita infrastruktur yang sudah usang selama bertahun-tahun. Pihak berwenang menyalahkan situasi tersebut pada pengepungan dan pemboman Israel berturut-turut selama berbagai putaran eskalasi, di samping kurangnya dana.
Sejak Hamas menguasai Jalur Gaza pada pertengahan 2007, Israel telah memberlakukan blokade ekonomi yang parah, yang telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di daerah tersebut. Daerah kantong itu telah mengalami empat perang dan beberapa putaran eskalasi.
“Infrastruktur di Gaza sudah tua dan bobrok. Pengepungan dan perang di Gaza memperburuk konsekuensi dan efek badai. Kami bekerja keras untuk memperbaiki apa yang bisa diperbaiki dengan kemampuan kami yang terbatas,” kata Walikota Gaza Yahya Al-Sarraj.
Anggota Dewan Kota Gaza City, Marwan Al-Ghoul, mengumumkan di Facebook pengunduran dirinya sebagai tanggapan atas peristiwa selama hujan.
Warga Palestina mengeluhkan penanganan infrastruktur oleh pemerintah kota dan menyatakan frustrasi mereka atas dampak badai kecil yang tidak proporsional. Bakr Abu Ryala (44) mengaku setiap tahun harus menghadapi masalah yang sama.
Ia harus membuang air hujan dari rumahnya di kamp pengungsi Al-Shati. Ia mengaku bosan, janji pemerintah kota setiap tahun untuk memperbaiki masalah ini.
“Setiap tahun pemerintah kota berjanji kepada kami bahwa mereka akan bekerja untuk mengubah kenyataan ini, tapi tidak ada yang peduli,” ujar Ryala.
Banjir sudah terjadi hanya karena hujan yang tak kunjung berhenti selama satu jam. Warga semakin khawatir tentang nasib mereka apabila musim dingin tiba nanti.
Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Ahmed Al-Naqah mengatakan petugas tengah bekerja untuk memompa air keluar dari beberapa rumah dan bangunan di berbagai daerah, dan pekerjaan terkonsentrasi di kamp pengungsi Al-Shati.