REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) kembali meminta maaf kepada para pemimpin dunia pada Jumat (11/11/2022) waktu setempat atas penarikan AS dari perjanjian iklim Paris 2015. Biden menekankan bahwa pemerintahannya telah bekerja untuk mengembalikan kepemimpinan AS untuk memerangi fenomena global.
"Kami segera bergabung kembali dengan Perjanjian Paris. Kami mengadakan KTT iklim utama dan membangun kembali, saya minta maaf kami pernah menarik diri dari perjanjian," katanya pada KTT iklim PBB yang diadakan di kota resor Sharm el-Sheikh Mesir, dikutip laman Anadolu Agency, Sabtu (12/11/2022).
Mantan presiden AS Donald Trump memulai proses untuk meninggalkan Perjanjian Paris 2015 tak lama setelah ia menjabat pada 2017. Langkah Trump kemudian dibatalkan oleh Biden yang hanya beberapa jam setelah ia menjabat mengumumkan bahwa AS akan kembali ke pakta tersebut.
Perjanjian tersebut berusaha untuk mengekang emisi karbon global untuk mengekang kenaikan suhu global yang sedang berlangsung. Biden mengakui upaya pemerintahannya untuk meningkatkan upaya AS untuk memimpin perubahan iklim. Menurutnya, AS telah memberikan kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya di dalam negeri selama hampir dua tahun di mana ia menjabat.
"Sejak hari pertama saya menjabat, pemerintahan saya telah memimpin dengan agenda berani untuk mengatasi krisis iklim dan meningkatkan keamanan energi di dalam negeri dan di seluruh dunia," katanya di Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang dikenal sebagai COP27.
"Kami membuktikan bahwa kebijakan iklim yang baik adalah kebijakan ekonomi yang baik," tambahnya, Ia mengatakan investasi AS pada kebijakan iklim akan menggeser paradigma untuk AS dan seluruh dunia.