Ahad 13 Nov 2022 02:05 WIB

Sekjen PBB Minta ASEAN Jembatani AS dan China

Ekonomi global dinilai terbagi dua bagian oleh AS dan China

Red: Nur Aini
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan ASEAN dapat membantu menjembatani dua kekuatan ekonomi global yaitu Amerika Serikat dan China.
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan ASEAN dapat membantu menjembatani dua kekuatan ekonomi global yaitu Amerika Serikat dan China.

REPUBLIKA.CO.ID,PHNOM PENH -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan ASEAN dapat membantu menjembatani dua kekuatan ekonomi global yaitu Amerika Serikat dan China.

"Ada risiko yang berkembang bahwa ekonomi global akan terbagi menjadi dua bagian, dipimpin oleh dua ekonomi terbesar, Amerika Serikat dan China," ujar Antonio Guterres di sela-sela KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11/2022).

Baca Juga

Ekonomi global yang terbagi, dengan dua perangkat aturan yang berbeda, dua mata uang dominan serta dua strategi yang saling bertentangan dalam kecerdasan buatan akan melemahkan kapasitas dunia untuk menanggapi tantangan yang dihadapi. "Pemisahan ini harus dihindari dengan segala cara," kata dia.

"Kita perlu memperkuat upaya kolektif kita untuk menemukan solusi multilateral, mengatasi badai geopolitik, dan mengembalikan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke jalurnya, ujar dia.

Organisasi regional, ujar Guterres, termasuk ASEAN, memiliki peran penting untuk menemukan solusi multilateral. Ia mengatakan perpecahan yang semakin dalam mengancam perdamaian dan keamanan global.

Banyak negara dihantam oleh pandemi Covid-19 dan krisis iklim, kata dia. Banyak negara juga menghadapi pembatasan ketat terhadap akses mereka ke makanan, energi, dan keuangan. Keadaan itu juga diperburuk oleh perang di Ukraina dan utang yang menjerat, kata Guterres. Ia mengatakan kesenjangan geopolitik berkontribusi pada ketidakamanan global, memicu konflik baru dan membuatnya semakin sulit untuk mengakhiri konflik lama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement