Rabu 16 Nov 2022 08:37 WIB

Rusia: Penolakan Negosiasi Datang dari Ukraina

Semakin lama Ukraina menolak negosiasi, semakinbsulit mencapai kesepakatan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
 Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengambil bagian dalam sesi kerja pertama KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia pada Selasa, 15 November 2022.
Foto:

Selain penyelesaian konflik secara adil sesuai hukum internasional, Zelensky meminta para pemimpin negara anggota G20 memperkenalkan pembatasan harga pada sumber daya energi Rusia. Dia pun berharap G20 dapat berperan dalam memperpanjang kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative (BSGI) yang masa berlakunya berakhir pada 19 November mendatang. Zelensky juga menyerukan pembebasan semua tahanan Ukraina oleh Rusia.

Saat memberikan pidato virtual untuk Konferensi Iklim PBB atau United Nations Climate Change Conference (COP27) 8 November lalu, Zelensky mengatakan, dia terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia. Namun, ia menekankan, proses demikian harus membahas pemulihan integritas teritorial negaranya, termasuk tentang hukuman terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang.

“Siapa pun yang serius dengan agenda iklim juga harus serius tentang perlunya segera menghentikan agresi Rusia, memulihkan integritas teritorial kami, dan memaksa Rusia ke dalam negosiasi perdamaian sejati,” kata Zelensky.

Dia mengklaim, Ukraina telah berulang kali mengusulkan pembicaraan atau perundingan semacam itu dengan Rusia. “Namun kami selalu menerima tanggapan gila Rusia dengan serangan teroris baru, penembakan atau pemerasan,” ucapnya.

“Sekali lagi, pemulihan integritas teritorial, penghormatan terhadap Piagam PBB, kompensasi untuk semua kerusakan yang disebabkan oleh perang, hukuman bagi setiap penjahat perang dan jaminan bahwa ini tidak akan terjadi lagi. Semua hal ini adalah syarat yang benar-benar dapat dimengerti,” kata Zelensky menambahkan.

Sebelumnya Zelensky telah mengatakan bahwa pemerintahannya tidak akan melakukan negosiasi dengan Rusia, terutama selama Moskow dipimpin oleh Vladimir Putin. Pejabat-pejabat Ukraina telah mengulangi posisi atau sikap tersebut di berbagai kesempatan. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement