Kamis 17 Nov 2022 07:33 WIB

Tanker Minyak Dihantam Drone Bersenjata di Lepas Pantai Oman

AS menduga serangan terhadap kapal tanker ini dilakukan oleh Iran.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Foto tak bertanggal ini disediakan oleh Nabeel Hashmi menunjukkan kapal tanker minyak berbendera Liberia, Pacific Zircon, yang dioperasikan oleh Eastern Pacific Shipping yang berbasis di Singapura di pelabuhan Jebel Ali, di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 16 Agustus 2015. Sebuah kapal tanker minyak terkait dengan sebuah Miliarder Israel telah diserang oleh drone pembawa bom di lepas pantai Oman di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.
Foto: AP Photo/Nabeel Hashmi
Foto tak bertanggal ini disediakan oleh Nabeel Hashmi menunjukkan kapal tanker minyak berbendera Liberia, Pacific Zircon, yang dioperasikan oleh Eastern Pacific Shipping yang berbasis di Singapura di pelabuhan Jebel Ali, di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 16 Agustus 2015. Sebuah kapal tanker minyak terkait dengan sebuah Miliarder Israel telah diserang oleh drone pembawa bom di lepas pantai Oman di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT -- Sebuah kapal tanker minyak yang terkait dengan seorang miliarder Israel diserang oleh pesawat tak berawak (UAV) pembawa bom di lepas pantai Oman. Amerika Serikat (AS) menduga serangan ini dilakukan oleh Iran.

"Setelah meninjau informasi yang tersedia, kami yakin Iran kemungkinan melakukan serangan ini menggunakan UAV," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, dilaporkan Aljazirah, Kamis (16/11/2022).

Baca Juga

Menurut Komando Pusat AS (CENTCOM), serangan itu terjadi pada Selasa (15/11/2022) sekitar pukul 18.00 waktu setempat di lepas pantai Oman. “Serangan kendaraan udara tak berawak terhadap kapal sipil di selat maritim yang kritis ini menunjukkan, ketidakstabilan dari aktivitas jahat Iran di kawasan itu,” kata komandan CENTCOM Jenderal Michael Kurilla pada Rabu (15/11/2022).

Kurilla mengidentifikasi kapal yang diserang sebagai kapal tanker minyak berbendera Liberia, Pacific Zircon. Kapal tanker itu dioperasikan oleh Eastern Pacific Shipping yang berbasis di Singapura, dan dimiliki oleh miliarder Israel, Idan Ofer.

Dalam sebuah pernyataan, Eastern Pasific Shipping mengatakan, Pacific Zircon membawa muatan minyak dan gas. Kapal itu terkena proyektil sekitar 240 kilometer di lepas pantai Oman.

“Kami sedang berkomunikasi dengan kapal dan tidak ada laporan cedera atau polusi. Semua kru aman. Ada beberapa kerusakan kecil pada lambung kapal tetapi tidak ada tumpahan muatan atau masuknya air ke dalam kapal," ujar pernyataan Eastern Pacific Shipping.

Sementara tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Seorang pejabat Israel yang berbicara secara anonim kepada Reuters mengatakan, Iran berada di balik serangan itu. Pejabat itu memperkirakan Iran menggunakan jenis drone yang sama dengan drone yang dipasok ke Rusia untuk perang di Ukraina.

Nournews Iran, yang berafiliasi dengan badan keamanan tertinggi negara itu, menuding Israel atas serangan terhadap kapal tanker minyak itu. Iran menuduh Israel sengaja melakukan serangan untuk mengacaukan situasi menjelang perhelatan Piala Dunia di Qatar.

Media pemerintah Iran tidak segera mengakui serangan terhadap Pacific Zircon.  Data pelacakan satelit pada Selasa malam oleh MarineTraffic.com menunjukkan kapal itu berada di Laut Arab setelah meninggalkan pelabuhan Sohar di Oman.

Teheran dan Israel telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun di Timur Tenga. Beberapa serangan drone menargetkan kapal-kapal milik Israel yang melakukan perjalanan di sekitar wilayah tersebut.

Komandan Armada ke-5 Angkatan Laut Amerika Serikat, Timothy Hawkins, mengatakan, kekhawatiran terbesar AS adalah aktivitas maritim yang tidak stabil di perairan sekitarnya. Karena stabilisasi sangat penting untuk perdagangan global. Dia mengatakan, langkah Armada ke-5 selanjutnya adalah mempertahankan kehadiran di Teluk.

"(Kami akan) bekerja dengan mitra regional kami dan mitra internasional kami dalam berpatroli di perairan terdekat, dan bekerja sama dengan pelayaran komersial untuk memastikan mereka memiliki informasi yang mereka butuhkan untuk melanjutkan transit di perairan ini dengan aman,” kata Hawkins.

AS menyalahkan Iran atas serangkaian serangan yang terjadi di lepas pantai Uni Emirat Arab pada 2019. Pada 2021, drone Iran diduga menghantam kapal tanker minyak Mercer Street yang terkait dengan Israel di lepas pantai Oman. Serangan ini menewaskan dua orang kru kapal. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement