REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Sebelum bertolak pulang ke Amerika Serikat (AS), Presiden Joe Biden sepertinya enggan meninggalkan Bali. Bisa jadi karena pantai dan hotel mewah ataupun senyum hangat Presiden China Xi Jinping saat pertemuan pertamanya.
"Saya rasa saya tak mau pulang," canda Biden kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dikutip laman Malay Mail, Kamis (17/11/2022).
Biden sangat terkesima dengan pantai yang membentang di luar hotelnya. Sebelumnya pada Senin setelah ketibaannya, Biden mengatakan kepada wartawan ia menikmati Bali. "Selamat datang di Bali," katanya.
Sambil tertawa, ia mengatakan merujuk pada apa yang dialami orang-orang: Koktail panas yang lembab, dekorasi yang menakjubkan, dan alam yang melimpah yang terasa sejuta mil dari formalitas kaku Gedung Putih.
Paduan suara jangkrik begitu keras sehingga bahkan air terjun taman pun menjadi tidak terdengar. Dan keletihan terbang ke belahan dunia lain untuk pertemuan puncak berturut-turut di Mesir, Kamboja, dan Bali telah melanda banyak orang termasuk Biden. Biden sendiri dengan serak mengaku sedikit demam.
Kunjungan Biden ke Asia bertepatan dengan pemilihan paruh waktu AS. "Pemilihan pekan lalu mengirim pesan yang sangat kuat ke seluruh dunia bahwa Amerika Serikat siap berperan,” kata Biden pada konferensi pers Senin (14/11/2022) malam di Bali.
"Hasilnya mengisyaratkan bahwa kita akan tetap terlibat sepenuhnya di dunia dan bahwa kita, pada kenyataannya, tahu tentang apa kita," imbuhnya.
Biden membawa keyakinan itu pada pertemuannya dengan Xi sebelum KTT G20. Sambil tersenyum, Biden berjalan ke arah pemimpin China dan menggenggam tangannya. Mereka lebih terlihat seperti teman lama yang bertemu di resor tropis yang indah daripada musuh.
"Saya sangat senang bisa bertemu dengan Anda lagi secara langsung. Kami menghabiskan banyak waktu bersama dan kembali pada hari-hari ketika kami berdua menjadi wakil presiden, dan senang melihat Anda,” kata Biden.
Xi tidak dikenal karena kehangatan pribadinya di depan umum. Namun ia juga seperti menikmati Bali.
Menilik bahwa ia dan Biden telah melakukan banyak panggilan telepon dan bertukar surat, menurutnya tidak ada yang bisa menggantikan pertukaran tatap muka. "Akhirnya kami mengadakan pertemuan tatap muka ini,” katanya.
Jabat tangan kedua pemimpin sambil tersenyum pun menarik perhatian media internasional hingga media pemerintah China sendiri, Global Times. "Adegan yang telah lama ditunggu-tunggu antara China dan AS ini secara tepat waktu telah menenangkan dan menghibur emosi tegang dunia,” tulis Global Times dengan antusiasnya.