REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia mengecam Polandia karena menolak partisipasi Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam pertemuan Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE). Selain belum pernah terjadi sebelumnya, Moskow menilai tindakan Warsawa provokatif.
“Keputusan Polandia, yang merupakan penjabat ketua OSCE, untuk menolak partisipasi Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dalam pertemuan tingkat menteri OSCE di Lodz pada 1-2 Desember belum pernah terjadi sebelumnya dan provokatif. Ini tidak sesuai dengan status dari ketua organisasi, di mana 57 negara berpartisipasi sebagai negara berdaulat dan merdeka di bawah kondisi kesetaraan penuh,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia dalam sebuah pernyataan, Sabtu (19/11), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Menurut Rusia, dengan ditolaknya partisipasi Lavrov, Polandia tidak hanya mendiskreditkan dirinya sendiri, tapi juga merusak kredibilitas OSCE. “Dengan keputusan destruktif seperti itu, Polandia, didukung oleh orang-orang yang berpikiran sama di kubu Barat, mendorong OSCE ke jurang yang dalam,” kata Kemenlu Rusia.
Rusia menilai, OSCE, sebagai organisasi pan-Eropa paling representatif, telah berubah menjadi platform untuk pertunjukan politik dan latihan anti-Rusia.
Karena Lavrov tak diperkenankan hadir pada pertemuan di Lodz, delegasi Rusia akan dipimpin Utusan Tetap Rusia untuk OSCE Alexander Lukashevich.
Pada Jumat (18/11) lalu, Polandia mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengizinkan Lavrov menghadiri pertemuan para menteri OSCE. Hal itu karena Lavrov tengah dikenakan sanksi oleh Uni Eropa. “Delegasi harus disesuaikan dengan peraturan Uni Eropa saat ini dan tidak termasuk orang yang dikenai sanksi oleh Uni Eropa,” kata Polandia selaku ketua OSCE dalam sebuah pernyataan. (