Senin 21 Nov 2022 17:55 WIB

Pakistan Buka Kembali Perbatasan dengan Afghanistan

Pakistan membuka kembali perbatasan utama Chaman dengan Afghanistan.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Pakistan pada Senin (21/11/2022) membuka kembali perbatasan utama Chaman dengan Afghanistan.
Foto: AP/Bernat Armangue
Pakistan pada Senin (21/11/2022) membuka kembali perbatasan utama Chaman dengan Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Pakistan pada Senin (21/11/2022) membuka kembali perbatasan utama Chaman dengan Afghanistan. Sepekan sebelumnya, jembatan ditutup setelah seorang pria bersenjata Afghanistan menembak mati tentara Pakistan dan melukai dua orang lainnya.

Seorang administrator Pemerintah Pakistan di Chaman, Provinsi Baluchistan barat daya, Abdul Majeed Zehri mengatakan, keputusan membuka kembali perbatasan terjadi setelah pembicaraan dengan para pejabat Afghanistan. Kedua pihak masih mencari pria bersenjata yang melarikan diri setelah menyerang pada 13 November lalu.

"Para pejabat Afghanistan juga menyatakan kesedihan atas pembunuhan penjaga perbatasan Pakistan di Gerbang Perbatasan," kata Zehri.

Penutupan perbatasan menyebabkan kerugian besar bagi para pedagang dan membuat ribuan orang terdampar di kedua sisi. Namun hingga keputusan pembukaan kembali ini, belum ada komentar langsung dari pejabat Afghanistan. Belum jelas juga pemicu penyerang Afghanistan tersebut melepaskan tembakan ke penjaga Pakistan sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.

Menurut rekaman TV, penyerang di hadapan penjaga perbatasan Taliban tiba-tiba mengeluarkan senjatanya dan melepaskan tembakan. Marah atas insiden itu, Pakistan dengan cepat menutup perbatasan.

Taliban merebut ibu kota Afghanistan, Kabul, 15 bulan lalu. Sejak itu, mereka sebagian besar mengandalkan perdagangan dengan Pakistan untuk menghasilkan pendapatan, meskipun Islamabad seperti bagian dunia lainnya belum mengakui pemerintah Taliban. Pakistan, seperti negara-negara lain, ingin agar Taliban memenuhi komitmen mereka kepada masyarakat internasional untuk menghormati hak asasi manusia dan perempuan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement