Selasa 22 Nov 2022 18:48 WIB

Kebakaran Lahap Perusahan Bahan Kimia di China

Kebakaran besar terjadi di perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia di China

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Kebakaran besar terjadi di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia dan barang industri lainnya di provinsi Henan, China tengah.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Kebakaran besar terjadi di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia dan barang industri lainnya di provinsi Henan, China tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kebakaran besar terjadi di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia dan barang industri lainnya di provinsi Henan, China tengah. Pemerintah daerah di bagian kota Anyang dalam sebuah pernyataan menyatakan pada Selasa (22/11/2022), peristiwa ini telah menewaskan 38 orang dengan dua orang lainnya terluka.

Kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 16.30 waktu setempat pada Senin (21/11/2022). Menurut pemerintah distrik Wenfang, api besar yang melahap fasilitas itu membuat petugas pemadam kebakaran sekitar tiga jam setengah berusaha untuk mengendalikan.

Rekaman video di stasiun penyiaran negara China CCTV menunjukkan, api dan asap mengepul dari apa yang tampak seperti bangunan dua lantai yang sudah dilalap api. Dalam bidikan malam hari, petugas pemadam kebakaran memeriksa sisa-sisa kerangka struktur dengan tangga tambahan dan lampu.

Lebih dari 200 pekerja pencarian dan penyelamatan serta 60 petugas pemadam kebakaran menanggapi kebakaran Henan.Belum ada keterangan yang diberikan tentang penyebab kebakaran atau berapa banyak karyawan yang meninggal dunia.

China memiliki sejarah kecelakaan industri yang disebabkan oleh lemahnya langkah-langkah keselamatan yang dipicu oleh persaingan yang meningkat dan didukung oleh korupsi di kalangan pejabat. Kondisi penyimpanan yang buruk, pintu keluar yang terkunci, dan kurangnya peralatan pemadam kebakaran sering disebut sebagai penyebab langsung.

Sebuah ledakan besar 2015 di sebuah gudang bahan kimia di kota pelabuhan utara Tianjin menewaskan 173 orang. Kebanyakan dari korban ledakan adalah petugas pemadam kebakaran dan polisi. Bahan kimia tersebut ternyata didaftarkan dan disimpan secara tidak benar, dengan pejabat setempat ditemukan terlibat dalam menutup mata terhadap potensi ancaman.

Provinsi berpenduduk padat dan vital secara ekonomi itu telah menyaksikan sejumlah insiden mematikan yang berujung pada penangkapan pejabat setempat. Lima orang ditangkap setelah bangunan runtuh yang menewaskan 53 orang di pinggiran ibu kota provinsi Changsha pada April.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement