REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sedikitnya 14 orang lansia di panti jompo di kota Tripoli, Libanon utara, dilarikan ke rumah sakit pada Ahad (27/11/2022). Mereka dirawat setelah tertular wabah kolera.
Kementerian kesehatan mengatakan tim medis yang dikirim untuk melakukan tes cepat di panti jompo Abu Samra telah mengkonfirmasi infeksi tersebut.
“Orang-orang yang diduga mengidap penyakit itu dikarantina, sementara yang dibawa ke rumah sakit dalam keadaan stabil,” kata kementerian itu dilansir dari The National New, Senin (28/11/2022).
Lebanon sedang berjuang melawan wabah kolera pertamanya dalam tiga dekade. Kasus pertama kolera terdeteksi bulan lalu di wilayah paling utara Akkar, berbatasan dengan Suriah. Setidaknya 20 kematian telah dilaporkan sejauh ini. Penyakit bakteri yang sangat menular ini menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi.
Kementerian mengatakan lebih dari 250 orang di rumah itu tidak menunjukkan gejala. Semua warga diberi vaksin kolera. Sampel makanan dan air dari rumah pun dianalisis.
Pemerintah Lebanon, dibantu oleh organisasi kemanusiaan, bergerak cepat untuk menahan penyebaran penyakit ini. Negara itu sedang mengalami krisis ekonomi yang hebat, yang menyebabkan kekurangan obat-obatan, air bersih, dan listrik.
“Meskipun penyebaran penyakit ini sebagian besar telah diatasi, kasus kolera mungkin masih muncul di titik-titik epidemi,” katanya
Meskipun kasus telah dikonfirmasi di seluruh Lebanon, kasus tersebut paling banyak terjadi di daerah yang berbatasan dengan Suriah, khususnya Akkar, daerah pedesaan dan miskin. Suriah juga bergulat dengan wabah kolera yang telah menewaskan sedikitnya 92 orang.