Rabu 30 Nov 2022 19:35 WIB

Respons Warga China Atas Kematian Mantan Presiden Jiang Zemin

Warga China merasa kehilangan atas meninggalnya Jiang Zemin.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Mantan Presiden China Jiang Zemin menghadiri upacara penutupan Kongres Partai Komunis ke-18 di Aula Besar Rakyat di Beijing, Tiongkok, Rabu, 14 November 2012. Jiang meninggal pada Rabu, 30 November 2022, pada usia 96 tahun.
Foto:

Situs-situs media pemerintah seperti People Daily dan Xinhua berubah warnanya menjadi hitam dan putih sebagai simbol berkabung. Dalam surat Partai Komunis dan segenap pemerintah China disebutkan "Kamerad tercinta kami Jiang Zemin" merupakan pemimpin dengan prestise luar biasa, Marxist yang hebat, seorang negarawan, pakar strategi militer dan diplomat dan pejuang komunis handal.

Jiang memimpin pemerintah komunis China usai peristiwa mematikan Tiananmen yang menewaskan pengunjuk rasa pro-demokrasi tahun 1989. Ia mengeluarkan Negeri Tirai Bambu dari isolasi diplomasi, memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat (AS) dan membawa ledakan ekonomi ke China.

Ia menjabat sebagai presiden dari tahun 1993 sampai 2003 tapi menjabat sebagai ketua Partai Komunis dari tahun 1989 sampai 2002 ketika ia menyerahkan jabatan itu ke Hu. Ia baru turun dari jabatannya sebagai kepala militer pada tahun 2004 yang telah ia duduki sejak 1989.

Ketika Jiang pensiun beberapa sumber yang dekat dengan penguasa saat itu mengatakan Hu selalu meminta dukungan dari pendahulunya. Jiang juga mengumpulkan lembaga paling berkuasa di China, Komite Tetap Politbiro dengan anak didiknya, banyak dari mereka disebut "Shanghai Geng."

 

Namun beberapa tahun setelah Jiang pensiun dari jabatan terakhirnya, ketua dewan komisi militer tahun 2004, Hu mempererat cengkramannya. Ia menetralkan Shanghai Geng dan berhasil menjadikan Xi sebagai penggantinya. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement