Kamis 01 Dec 2022 20:10 WIB

Pegawai Ambulans Inggris Akan Menggelar Aksi Mogok Kerja

Pegawai ambulans memprotes upah dan kondisi kerja.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Ambulans diparkir di luar Portcullis House, dengan latar belakang Menara Elizabeth, umumnya dikenal sebagai Big Ben, di London, Kamis, 1 Desember 2022. Sekitar 10.000 staf ambulans telah memilih untuk mogok karena gaji dan kondisi kerja, bersama dengan kemungkinan 100.000 perawat mogok pada 1 Desember. 5, memimpin Pemerintah untuk menyiapkan rencana darurat untuk mengatasi gelombang pemogokan dengan Menteri Kabinet Oliver Dowden yang bertanggung jawab.
Foto: AP Photo/Alberto Pezzali
Ambulans diparkir di luar Portcullis House, dengan latar belakang Menara Elizabeth, umumnya dikenal sebagai Big Ben, di London, Kamis, 1 Desember 2022. Sekitar 10.000 staf ambulans telah memilih untuk mogok karena gaji dan kondisi kerja, bersama dengan kemungkinan 100.000 perawat mogok pada 1 Desember. 5, memimpin Pemerintah untuk menyiapkan rencana darurat untuk mengatasi gelombang pemogokan dengan Menteri Kabinet Oliver Dowden yang bertanggung jawab.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Layanan kesehatan Inggris mengalami gangguan lebih lanjut pada Desember setelah ribuan pegawai ambulans yang mewakili tiga serikat kerja memilih menggelar aksi mogok. Mereka memprotes upah dan kondisi kerja.

Serikat pekerja GMB mengatakan lebih dari 10 ribu pegawai ambulans di seluruh Inggris dan Wales memilih untuk menggelar aksi industri. Sementara serikat Unite and Unison juga mengatakan anggota mereka yang merupakan pegawai ambulans mendukung aksi itu.

Baca Juga

Badan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris menghadapi gelombang aksi industri yang tidak pernah terjadi sebelumnya pada musim dingin ini. Sekitar 100 ribu perawat berencana menggelar aksi mogok kerja dari 15 sampai 20 Desember untuk pertama kalinya dalam 100 tahun sejarah serikat mereka.

"Tidak ada di NHS yang menganggap enteng aksi ini, hari ini menunjukkan betapa frustasinya mereka," kata Sekretaris Nasional GMB Rachel Harrison, Kamis (1/12/2022).

"Sebagian besar tentang tidak amannya tingkat kepegawaian dan keamanan pasien seperti tentang upah, sesuatu yang harus diubah atau layanan yang kami kenal ambruk," katanya.

Didorong invasi Rusia ke Ukraina, inflasi Inggris ini melonjak drastis, menyebabkan krisis biaya kebutuhan hidup. GMB mengatakan beberapa hari ke depan akan menggelar rapat untuk membahas menggelar aksi sebelum Natal.

NHS yang menyediakan perawatan dan pengobatan medis gratis sejak 1948 menghadapi antrian rawat inap terpanjang sepanjang sejarah karena pandemi Covid-19 dan krisis pegawai yang menyebabkan ratusan pekerjaan kosong.

Departemen Darurat dan Kecelakaan juga tertekan, ambulan kerap menghadapi antrian panjang pasien yang hendak pindah antar rumah sakit.

Dalam kesempatan terpisah serikat Unite mengatakan pegawai ambulans yang menjadi anggotanya juga memilih menggelar aksi industri. Mogok kerja diperkirakan akan dimulai sebelum Natal. Pemungutan itu diikuti sekitar 3.000 pegawai ambulans termasuk paramedis dan penerima laporan kejadian darurat.

Unison mengatakan ribuan pekerja kesehatan yang mewakili penerima laporan, teknis dan paramedis ambulans akan menggelar aksi industri pada bulan Desember. Usai hasil pemungutan suara mendorong aksi tersebut.

Sebagai respons atas pengumuman itu Menteri Kesehatan dan Sosial Steve Barclay mengatakan ia menyesali beberapa staf NHS akan melakukan aksi mogok kerja. Sementara Inggris mendekati "musim dingin yang menantang."

"Prioritas kami menjaga pasien aman selama mogok kerja dan NHS telah mencoba dan menguji rencana untuk meminimalisir gangguan dan memastikan layanan darurat masih terus beroperasi," kata Barclay di pernyataannya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement