Jumat 02 Dec 2022 11:45 WIB

Biden Siap Bicara dengan Putin Jika Ada Niat Hentikan Konflik Ukraina

Rusia menyebut pembicaraan dengan Ukraina tidak mungkin dilakukan karena ditolak.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
FILE - Presiden Joe Biden berbicara dalam pertemuan Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global di KTT G20, 15 November 2022, di Nusa Dua, Bali, Indonesia. Biden memperkuat kebijakan AS yang bertujuan membendung kekerasan seksual di zona konflik perang. Pada Senin, 28 November, dia akan menandatangani memorandum presiden yang akan mengangkat masalah tersebut ke tingkat kemungkinan pelanggaran hak asasi manusia yang serius yang memicu sanksi dan pembatasan lain terhadap pelaku asing.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, dia tidak memiliki rencana untuk menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun Biden menyatakan siap berbicara dengan Putin jika dia menunjukkan minat mengakhiri perang di Ukraina.

"Saya tidak punya rencana segera untuk menghubungi Putin. Saya siap untuk berbicara dengan Putin, jika memang ada kepentingan dia memutuskan bahwa dia sedang mencari cara untuk mengakhiri perang. Dia belum melakukannya,” kata Biden dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga

Biden menempatkan tanggung jawab untuk mengakhiri perang di Ukraina pada Putin. Sebab konflik di negara tersebut dimulai oleh serangan Rusia. “Ada satu cara untuk mengakhiri perang ini, cara yang rasional: Putin dapat menarik diri dari Ukraina. Tampaknya dia tidak akan melakukan itu,” ujarnya.

Sebelumnya juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, negosiasi antara Rusia dan Ukraina hanya bisa dimulai jika Kiev menunjukkan kemauan politik untuk membahas tuntutan Moskow. Peskov menyebut, sejauh ini Ukraina belum memperlihatkan hal tersebut.

“Harus ada kemauan politik dan kesiapan untuk membahas tuntutan Rusia yang sudah diketahui,” kata Peskov saat menjawab pertanyaan tentang apakah langkah yang harus diambil otoritas Ukraina guna memulai proses negosiasi selain mengatasi larangan legislatif tentang mengadakan pembicaraan dengan Moskow, Selasa (29/11/2022), dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement