Sabtu 03 Dec 2022 01:17 WIB

Polisi Kanada Tahan 100 Orang Atas Eksploitasi Anak

Jumlah anak-anak yang dieksploitasi dan tersangka diidentifikasi mengejutkan polisi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Lebih dari 100 penduduk di Kanada menghadapi 428 dakwaan terkait eksploitasi anak sebagai hasil dari penyelidikan yang disebut Project Maverick.
Foto: AP
Lebih dari 100 penduduk di Kanada menghadapi 428 dakwaan terkait eksploitasi anak sebagai hasil dari penyelidikan yang disebut Project Maverick.

REPUBLIKA.CO.ID, TRENTON -- Lebih dari 100 penduduk di Kanada menghadapi 428 dakwaan terkait eksploitasi anak sebagai hasil dari penyelidikan yang disebut Project Maverick. Jumlah anak-anak dan tersangka diidentifikasi mengejutkan polisi.

Secara keseluruhan, 121 anak diidentifikasi, dengan 60 “dilindungi” dan sisanya dirujuk ke organisasi masyarakat untuk mendapatkan bantuan. Sebanyak 107 tersangka tinggal di provinsi Ontario dan penyelidikan dilakukan pada Oktober.

"Angka-angka ini mengejutkan, tetapi mereka memberikan harapan dengan menunjukkan sejauh mana tim kami bersedia melindungi anak-anak,” kata Kepala Kepolisian Provinsi Ontario (OPP) Dart Kari dikutip dari Anadolu Agency.

Selama Oktober, 22 lembaga kepolisian dan departemen jaksa agung serta pengacara provinsi terlibat dalam Project Maverick Mereka melakukan 259 investigasi, mengeksekusi 168 surat perintah penggeledahan, dan menyita 1.032 perangkat, serta 175 investigasi lainnya sedang berlangsung.

OOP menyatakan, tuduhan termasuk menyediakan pornografi anak, memiliki dan mendistribusikan pornografi anak, dan mengakses pornografi anak. Pelaku berasal dari seluruh provinsi Ontario dan tinggal di kota kecil dan kota besar seperti Toronto dan Hamilton.

Polisi mengatakan, Project Maverick menggambarkan pekerjaan yang dilakukan oleh penyelidik dan analis yang merupakan bagian dari Strategi Wilayah untuk Melindungi Anak-anak dari Pelecehan dan Eksploitasi Seksual di Internet. "Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kerja keras anggota strategi provinsi dan mitra kami dalam menjaga keamanan anak-anak di provinsi ini dan meminta pertanggungjawaban mereka yang ingin menyakiti mereka," kata Dart.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement