Ahad 11 Dec 2022 16:59 WIB

Rusia akan Tingkatkan Produksi Senjata Generasi Baru

Rusia telah mengembangan jenis senjata baru, termasuk hipersonik.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, pada Ahad (11/12/2022) mengatakan, Rusia meningkatkan produksi senjata generasi baru untuk melindungi diri dari musuh di Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Australia.
Foto: Ekaterina Shtukina, Sputnik Pool Photo via AP
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, pada Ahad (11/12/2022) mengatakan, Rusia meningkatkan produksi senjata generasi baru untuk melindungi diri dari musuh di Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, pada Ahad (11/12/2022) mengatakan, Rusia meningkatkan produksi senjata generasi baru untuk melindungi diri dari musuh di Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Australia. Namun Medvedev, yang menjabat sebagai wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, tidak memberikan rincian rencana itu lebih lanjut.

“Kami meningkatkan produksi alat penghancur yang paling kuat. Termasuk yang berdasarkan prinsip baru. Si Eropa, Amerika Utara, Jepang, Australia, Selandia Baru, dan banyak tempat lain yang berjanji setia kepada Nazi," ujar Medvedev, dilaporkan Al Arabiya.

Baca Juga

Presiden Vladimir Putin berulang kali mengatakan bahwa, Rusia telah mengembangkan jenis senjata baru termasuk senjata hipersonik yang dapat mengelak dari semua sistem pertahanan rudal yang ada. Sejak Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, Medvedev kerap menggunakan media sosial untuk mengungkap pernyataan yang bombastis.

Kebuntuan militer telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Rusia dapat menggunakan persenjataan nuklirnya untuk mencapai terobosan militer. Pada Jumat (10/12/2022), Putin mengatakan, Rusia dapat mengubah doktrin militernya dengan memperkenalkan kemungkinan serangan pendahuluan untuk melucuti senjata musuh. Pernyataan ini tampaknya mengacu pada serangan nuklir. Kremlin mengklaim bahwa rudal jelajah dan sistem hipersonik Rusia lebih modern dan lebih efisien daripada milik Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement