Senin 12 Dec 2022 06:44 WIB

Cina Diharapkan Bisa Dorong Solusi Adil untuk Isu Palestina

China dibarapkan mendorong solusi sesuai resolusi PBB yang relevan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad AL-Maliki melakukan pertemuan dengan Duta Besar China untuk Palestina Guo Wei, Ahad (11/12/2022). Pada kesempatan itu Al-Maliki menyampaikan harapannya bahwa China, sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dapat mendorong solusi adil dan langgeng untuk isu Palestina sesuai dengan resolusi PBB yang relevan.
Foto: AP Photo/Bilal Hussein
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad AL-Maliki melakukan pertemuan dengan Duta Besar China untuk Palestina Guo Wei, Ahad (11/12/2022). Pada kesempatan itu Al-Maliki menyampaikan harapannya bahwa China, sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dapat mendorong solusi adil dan langgeng untuk isu Palestina sesuai dengan resolusi PBB yang relevan.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Menteri Luar Negeri Palestina Riyad AL-Maliki melakukan pertemuan dengan Duta Besar China untuk Palestina Guo Wei, Ahad (11/12/2022). Pada kesempatan itu Al-Maliki menyampaikan harapannya bahwa China, sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dapat mendorong solusi adil dan langgeng untuk isu Palestina sesuai dengan resolusi PBB yang relevan.

Dalam pertemuan dengan Guo, Al-Maliki mengucapkan terima kasih atas dukungan China untuk Palestina, khususnya di bidang industri dan pembangunan. “Al-Maliki memuji posisi Presiden China Xi Jinping atas dukungannya yang berkelanjutan untuk Palestina,” tulis kantor berita Palestina, WAFA, dalam laporannya.

Baca Juga

Al-Maliki berharap Palestina dan China dapat meningkatkan kerja sama di semua tingkatan. Pada kesempatan itu, Al-Maliki juga menyampaikan selamat atas kesuksesan penyelenggaraan China-Arab States Summit yang digelar di Riyadh, Arab Saudi, Jumat (9/12/2022) lalu.

Saat berpidato di China-Arab States Summit, Xi Jinping mengatakan, negaranya mendukung kemerdekaan Palestina dengan garis perbatasan tahun 1967. Xi pun menyatakan China akan menyokong upaya Palestina memperoleh keanggotaan penuh di PBB. “Kami dengan tegas mendukung berdirinya negara Palestina yang berdaulat penuh pada perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata Xi.

Pada kesempatan itu, dia turut menyampaikan bahwa ketidakadilan historis yang dialami Palestina tidak boleh berlanjut. Di sela-sela penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT) tersebut, Xi sempat melakukan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Momen itu dimanfaatkan Abbas untuk mengucapkan terima kasih kepada China karena telah mendukung perjuangan Palestina.

“Presiden Abbas berterima kasih kepada Presiden China atas visinya menyelesaikan isu Palestina, dukungan berkelanjutan China untuk perjuangan Palestina, dan bantuan pembangunan yang diberikan kepada rakyat Palestina,” tulis WAFA dalam laporannya terkait pertemuan Abbas dengan Xi Jinping. 

Saat bertemu Abbas, Xi mengutarakan harapannya agar hubungan bilateral China-Palestina semakin kuat. Xi pun menegaskan komitmennya untuk melanjutkan dukungan politik dan ekonomi bagi Palestina. Dia kemudian menyampaikan bahwa Beijing akan sangat menghargai dukungan politik timbal balik di forum internasional.

Palestina dan China sudah menjalin hubungan sejak 1963. Negeri Tirai Bambu merupakan salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Palestina di bawah prinsip solusi dua negara. Beijing menilai, hanya dengan cara demikian konflik Israel-Palestina bisa berakhir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement