REPUBLIKA.CO.ID, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, negaranya membutuhkan sekitar 2 miliar meter kubik gas tambahan untuk melewati musim dingin. Hal itu disampaikannya saat berpartisipasi dalam konferensi video bersama para pemimpin negara anggota kelompok G7, Senin (12/12/2022).
Zelensky menjelaskan, serangan Rusia yang membidik sejumlah fasilitas pembangkit listrik Ukraina telah memeras konsumsi gas negara tersebut. “Teror terhadap pembangkit listrik kami memaksa kami untuk menggunakan lebih banyak gas dari yang diharapkan. Inilah mengapa kami membutuhkan dukungan tambahan selama musim dingin ini,” ucapnya kepada para pemimpin G7.
Pada kesempatan itu, dia turut mendesak negara anggota G7 untuk mengirimkan lebih banyak persenjataan ke Ukraina, termasuk tank modern, artileri roket, dan rudal jarak jauh. “Sayangnya, Rusia masih memiliki keunggulan dalam artileri dan misil. Ini adalah fakta. Kemampuan tentara pendudukan inilah yang memicu arogansi Kremlin,” kata Zelensky.
Zelensky mengusulkan penyelenggaraan pertemuan khusus bertajuk Global Peace Formula Summit. Pertemuan itu dimaksudkan untuk menentukan bagaimana dan kapan komunitas internasional menerapkan poin-poin Ukrainian Peace Formula yang akan mengamankan keamanan dan integritas teritorial negara tersebut.
Dia mengundang negara anggota G7 serta negara lainnya untuk menunjukkan kepemimpinan mereka. Zelensky turut mendesak Rusia mengambil langkah konkret dan bermakna menuju penyelesaian konflik lewat mekanisme diplomatik.
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, sebuah kesepakatan pada akhirnya perlu dibuat untuk mengakhiri konflik di Ukraina. Dia menekankan, Moskow membuka diri terhadap negosiasi atau perundingan.