REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan pilot Marinir Amerika Serikat (AS) Daniel Duggan, yang ditangkap di Australia, dituduh melanggar undang-undang pengendalian senjata AS dengan melatih pilot militer China. Surat dakwaan tahun 2017 mengatakan, Duggan memberikan pelatihan militer kepada pilot Republik Rakyat China (RRC) melalui sekolah penerbangan Afrika Selatan dalam tiga kesempatan yaitu 2010 dan 2012.
Dakwaan tersebut mencantumkan rekan konspirator yang tidak disebutkan namanya, termasuk satu warga Afrika Selatan dan satu warga negara Inggris yang menjadi eksekutif dari "akademi terbang uji yang berbasis di Afrika Selatan dengan kehadiran di RRC". Termasuk warga negara China yang memperoleh informasi militer untuk militer China.
Inggris mengumumkan tindakan keras terhadap mantan pilot militernya yang bekerja untuk melatih penerbang militer China pada saat Duggan ditangkap di Australia. Polisi Australia menangkap Duggan di kota pedesaan Orange atas permintaan pemerintah AS pada Oktober. Duggan ditahan di Australia sambil menunggu permintaan ekstradisi dari Amerika Serikat.
Pengacara Duggan, Dennis Miralis dari firma hukum Australia Nyman Gibson Miralis, tidak menanggapi permintaan komentar mengenai dakwaan tersebut. Dia sebelumnya mengatakan, Duggan menyangkal bahwa dia telah melanggar hukum apa pun. Duggan merupakan warga negara Australia dan telah meninggalkan kewarganegaraan AS. Pengadilan Distrik Columbia pada Jumat (9/12/2022) membuka dakwaan untuk Duggan.
Surat dakwaan tersebut mengatakan, Duggan diduga dikontrak langsung oleh warga negara China yang tidak disebutkan namanya untuk memberikan layanan kepada perusahaan milik negara China. Termasuk evaluasi pelatihan pilot militer China, pengujian peralatan terkait penerbangan angkatan laut dan instruksi tentang taktik yang berkaitan dengan pendaratan pesawat di kapal induk.
Duggan tidak meminta otorisasi dari pemerintah Amerika Serikat untuk memberikan pelatihan militer ke China, meskipun Departemen Luar Negeri AS telah memberikan pemberitahuan melalui email pada 2008. Otorisasi ini diperlukan untuk melatih angkatan udara asing.
Surat dakwaan menyebutkan bahwa Duggan sering bepergian ke Australia, Amerika Serikat, China dan Afrika Selatan antara 2009 dan 2012. Ketika itu, dia memiliki dua kewarganegaraan yaitu AS dan Australia. Duggan diduga melanggar embargo senjata yang diberlakukan di China oleh Amerika Serikat. Termasuk menyediakan layanan penerbangan di China pada 2010, dan memberikan penilaian pelatihan kapal induk China.