Selasa 13 Dec 2022 16:31 WIB

Inggris Siap Bantu Transisi Hijau ASEAN 

Komitmen ini untuk memperkokoh hubungan Inggris dengan ASEAN.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Extinction Rebellion Indonesia (XR)  melakukan aksi saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (13/11/2022). Inggris akan berperan lebih besar dengan Asia Tenggara terutama dalam membantu transisi energi hijau.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Extinction Rebellion Indonesia (XR) melakukan aksi saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (13/11/2022). Inggris akan berperan lebih besar dengan Asia Tenggara terutama dalam membantu transisi energi hijau.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris akan berperan lebih besar dengan Asia Tenggara terutama dalam membantu transisi energi hijau. Komitmen ini untuk memperkokoh hubungan Inggris dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Komisaris Tinggi Inggris untuk Singapura Kara Owen juga mencatat pada Selasa (13/12/2022) bahwa hubungan antara Inggris dan ASEAN telah didukung oleh elemen perdagangan dan ekonomi. Hal ini didukung seperti kemitraan dalam mengembangkan pasar modal dan jasa keuangan.  

Baca Juga

"Asia Tenggara adalah contoh bagus dari apa yang ingin dilakukan Inggris di bagian dunia ini. Kami memiliki hubungan yang sangat kuat dengan masing-masing negara di Asia Tenggara, dan juga dengan ASEAN sebagai sebuah institusi," kata Owen seperti dikutip laman Channel News Asia, Selasa.

"Kami juga memiliki hubungan politik yang sangat kuat dengan ASEAN dan kolaborasi pertahanan," imbuhnya.

Kerangka kerja sama ekonomi hijau saat ini sedang dinegosiasikan antara Singapura dan Inggris yang kemungkinan akan fokus pada tiga bidang kerja sama. "Kami berdua sudah sangat jelas bahwa hidrogen akan menjadi bagian dari bauran energi masa depan kita. Jadi apa yang dapat kita lakukan bersama untuk berinovasi, menghadirkan teknologi, dan dapat menerapkannya dengan cara yang membantu kita?" Katanya.

Memperhatikan bahwa ASEAN sangat tertarik untuk menciptakan jaringan energinya sendiri, Owen mengatakan Inggris dapat berbagi keahliannya karena memiliki pengalaman panjang di Eropa dalam melakukan hal itu.

Owen berbicara kepada CNA's Asia First dalam sebuah wawancara eksklusif, setelah pidato besar pertama Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly tentang masa depan kebijakan luar negeri negara itu. Dalam pidatonya, Cleverly mencatat bahwa Inggris pasca-Brexit perlu bekerja sama dengan mitra non-tradisional seperti negara-negara di Asia, Amerika Latin, dan Afrika.  

Ia mengatakan Inggris akan menunjukkan komitmen jangka panjangnya terhadap Indo-Pasifik antara lain dengan bergabung dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP). Dia juga berbicara tentang upaya untuk mengamankan perjanjian perdagangan bebas dengan India, presiden baru G20, dan mengatakan Inggris akan membantu india sebagai ketua baru ASEAN dengan transisi hijaunya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement