Rabu 14 Dec 2022 18:15 WIB

Angkatan Bersenjata AS-Korsel Bangun Unit Luar Angkasa

Unit ini untuk menghadapi perkembangan ancaman nuklir dan rudal Korut

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Sebuah foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un (kiri), didampingi putrinya (2-L), dan istrinya Ri Sol Ju (3-L), selama uji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) jenis baru Hwasongpho-17 di bandara Internasional Pyongyang di Pyongyang, Korea Utara, 18 November 2022 (Dikeluarkan pada 19 November 2022). Menurut KCNA, rudal itu terbang hingga ketinggian maksimum 6.040,9 kilometer dan terbang sejauh 999,2 kilometer selama 4.135 detik sebelum mendarat di perairan terbuka Laut Timur.
Foto: EPA-EFE/KCNA EDITORIAL USE ONLY
Sebuah foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un (kiri), didampingi putrinya (2-L), dan istrinya Ri Sol Ju (3-L), selama uji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) jenis baru Hwasongpho-17 di bandara Internasional Pyongyang di Pyongyang, Korea Utara, 18 November 2022 (Dikeluarkan pada 19 November 2022). Menurut KCNA, rudal itu terbang hingga ketinggian maksimum 6.040,9 kilometer dan terbang sejauh 999,2 kilometer selama 4.135 detik sebelum mendarat di perairan terbuka Laut Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Angkatan Bersenjata Gabungan Amerika Serikat (AS) - Korea Selatan (Korsel) meluncurkan unit angkatan antariksa. Unit ini bagian dari upaya negara sekutu  menghadapi perkembangan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara (Korut).

Angkatan Antariksa AS-Korea ini menjadi komponen luar negeri kedua Angkatan Antariksa AS dan bertugas memantau, mendeteksi dan melacak rudal yang datang serta meningkatkan kemampuan antariksa secara keseluruhan. Unit ini akan dipimpin Letnan Kolonel Joshua McCullion.

Komandan Militer AS di Korea Jenderal Paul LaCamera mengatakan unit ini akan memperkuat kemampuan AS memastikan perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea dan di Asia Timur Laut.

"Militer AS mendapatkan informasi lebih cepat, tepat, dengan koneksi lebih baik dan legal karena luar angkasa," kata LaCamera dalamupcara di Pangkalan Udara Osan, di Kota Pyeongtaek, Korsel, Rabu (14/12/2022).

Seoul dan Washington sedang berusaha meningkatkan kerja sama keamanan untuk mencegah ancaman Korut. Pasalnya uji coba rudal antar-benua Pyongyang pada tahun ini sudah tembus rekor.

Pada bulan ini Angkatan Udara Korsel juga membangun unit luar angkasa mereka sendiri. Sebagai upaya meningkatkan kekuatan di antariksa dan operasi dengan Angkatan Antariksa AS.

Pemerintah AS sudah mengungkapkan kekhawatiran mengenai naiknya aktivitas keamanan negara-negara musuh di luar angkasa. Seperti Cina yang membangun senjata hipersonik dan uji coba senjata anti-satelit Rusia tahun lalu.

Beijing memperingatkan Seoul untuk tidak bergabung dalam perlindungan rudal global AS dan mengkritik dibangunnya sistem pertahanan rudal AS, THAAD di Korsel.

Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan pembentukan komponen antariksa dengan AS tidak ada hubungannya dengan partisipasi Korsel di program pertahanan yang sudah ada.

Sekitar 28.500 pasukan AS ditempatkan di Korsel dengan perjanjian pertahanan yang disepakati usai gencatan senjata Perang Korea 1950 sampai 1953. Komando Indo-Pasifik dan Komando Pusat AS membangun unit antariksanya bulan lalu di Hawaii dan Florida.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement