REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah China telah menarik enam diplomatnya dari Inggris. Hal itu dilakukan setelah mereka dinyatakan terlibat dalam aksi penyerangan dan pengeroyokan terhadap seorang pengunjuk rasa pro-demokrasi Hong Kong yang terjadi di halaman konsulat China di Manchester pada Oktober lalu.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly telah mengonfirmasi bahwa seorang konsul jenderal China dan lima stafnya akan meninggalkan negara tersebut. “Kekerasan di konsulat China di Manchester tidak dapat diterima. Enam pejabat konsulat China, termasuk Konsul Jenderal, dikeluarkan dari Inggris menyusul insiden memalukan pada Oktober,” tulis Cleverly di akun Twitter resminya, Rabu (14/12/2022), dikutip laman Euronews.
Dia mengungkapkan Kementerian Luar Negeri Inggris telah meminta China mencabut kekebalan diplomatik dari enam diplomat terkait. Hal itu guna memberikan akses kepada kepolisian Inggris untuk membuka penyelidikan terhadap mereka. Namun Cleverly mengatakan, permintaan itu ditolak Beijing.
“Saya kecewa karena orang-orang ini tidak akan ditanyai atau diadili. Namun demikian, benar bahwa mereka yang bertanggung jawab atas adegan memalukan di Manchester tidak lagi atau akan segera berhenti menjadi staf konsuler yang terakreditasi di Inggris,” kata Cleverly.
Pada Oktober lalu, seorang pria bernama Bob Chen melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung konsulat China di Manchester. Dia menyuarakan dukungannya terhadap demokrasi Hong Kong. Saat tengah melangsungkan aksinya, menurut pengakuan Chen, seorang pria bertopeng menyeretnya ke halaman konsulat. Setelah itu dia dipukuli.
Petugas polisi Inggris harus turun tangan dan mengeluarkan Chen dari halaman konsulat. Dia menderita luka di wajah dan punggungnya. Kementerian Luar Negeri China menuduh Chen secara ilegal memasuki area konsulat. Beijing pun menyatakan staf diplomatiknya memiliki hak untuk menjaga keamanan di tempat mereka.