Kamis 15 Dec 2022 20:35 WIB

India Tambah Petugas Bandara Atasi Kepadatan Pengunjung

Kepadatan di bandara Indira Gandhi menyebabkan beberapa penundaan penerbangan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Sebuah pesawat parkir di Bandara New Delhi
Foto: transreporter.com
Sebuah pesawat parkir di Bandara New Delhi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Lonjakan perjalanan yang membanjiri bandara tersibuk di India saat musim liburan mulai mereda. Pihak berwenang akhirnya menambahkan staf dan peralatan keamanan untuk mengatasi lonjakan pengunjung.

Penumpang mengantre berjam-jam untuk melewati check-in dan keamanan di terminal domestik dan internasional utama Bandara Internasional Indira Gandhi di Delhi. Kepadatan tersebut menyebabkan beberapa penundaan penerbangan.

Menteri Penerbangan Sipil India Jyotiraditya Scindia mengatakan, lebih banyak mesin x-ray dan staf ditambahkan ke Terminal 3. Sebuah video menunjukkan pada Kamis (15/12/2022), penumpang tampak melakukan check-in dengan lancar.

Scindia mengatakan, tindakan tambahan juga diambil di bandara lain, termasuk di kota barat Mumbai dan Bengaluru di selatan. "Dalam 24 hingga 36 jam terakhir, semua lembaga telah mengambil tindakan untuk mengurangi kemacetan di setiap pos pemeriksaan di semua bandara utama. Kemacetan di titik masuk dan konter check-in di T3 telah berkurang," kata Scindia dalam sebuah posting di LinkedIn.

Seperti di negara lain, perjalanan udara di India meningkat karena pembatasan Covid-19 telah dilonggarkan. Namun, India tidak menduga lonjakan ini membuat arus lalu lintas pengunjung terhambat hingga berdampak pada penerbangan.

Kemacetan di bandara Delhi mendorong maskapai penerbangan terbesar India IndiGo  untuk meminta penumpang tiba di bandara Delhi untuk check-in setidaknya tiga jam setengah lebih awal sebelum penerbangan, bukan dua jam seperti biasanya. Bahkan dampak kepadatan membuat maskapai lain harus menunda penerbangan.

Desember adalah bulan yang sibuk untuk sektor penerbangan global. Lalu lintas udara diperkirakan akan lebih tinggi tahun ini setelah dua tahun perjalanan dibatasi karena pandemi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement