REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Ribuan penumpang terlantar di bandara akibat aksi mogok hari ketiga ratusan pilot Air India, Kamis (10/5). Mogok kerja sekitar 250 pilot maskapai nasional tersebut memaksa pembatalan 48 penerbangan, stasiun televisi lokal NDTV melaporkan.
Air India biasanya melayani 400 penerbangan perhari, termasuk 50 rute internasional. Penerbangan menuju AS, Eropa dan Kanada terpaksa dibatalkan akibat mogok kerja itu.
"Kami menunda pemesanan tiket untuk penerbangan ke Barat hingga 15 Mei. Tidak ada gunanya memesan penerbangan yang tidak beroperasi," ujar Juru Bicara Air India K Swaminathan kepada AFP
Para pilot tetap melakukan aksinya meskipun pengadilan di Delhi telah menyatakan mogok kerja tersebut ilegal dan memerintahkan para pilot kembali bekerja.
"Kami telah mencoba untuk berbicara kepada Menteri Penerbangan tapi tidak ada tanggapan," kata Juru Bicara Serikat Pilot Kapten Tauseef Mukadam.
Menteri Penerbangan India tetap berpegang teguh pada pendiriannya dan menolak memenuhi permintaan para pilot. Maskapai tersebut yang memiliki 1.500 pilot telah memecat 45 pilotnya dengan alasan perbuatan melawan hukum.
Mogok kerja tersebut dilakukan saat Air India menghadapi banyak masalah karena naiknya hanya bahan bakar, kompetisi dengan maskapai lain dan perselisihan dengan pekerja. Maskapai tersebut telah merugi dua juta dolar AS perhari akibat merjer perusahaan dengan Indian Airlines yang buruk pada 2007, utang dan banyaknya pekerja.