Selasa 20 Dec 2022 14:14 WIB

Joe Biden: AS tak akan Diam Hadapi Anti-Semitisme

Biden tidak akan tinggal diam dalam menghadapi meningkatnya anti-Semitisme

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, dia tidak akan tinggal diam dalam menghadapi meningkatnya anti-Semitisme di negaranya
Foto: AP/Patrick Semansky
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, dia tidak akan tinggal diam dalam menghadapi meningkatnya anti-Semitisme di negaranya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, dia tidak akan tinggal diam dalam menghadapi meningkatnya anti-Semitisme di negara tersebut. Hal itu disampaikan di sela-sela perayaan Hanukkah yang digelar di Gedung Putih, Senin (19/12/2022).

“Saya mengenali ketakutan Anda, rasa sakit Anda, kekhawatiran Anda bahwa keji dan racun ini (anti-Semitisme) menjadi terlalu normal,” kata Biden saat dia berdiri di samping menorah, tempat lilin tradisional umat Yahudi, yang dinyalakan para tamu untuk menandai hari kedua dari delapan malam perayaan Hanukkah.

Baca Juga

Biden menegaskan, aksi atau tindakan anti-Semitisme tidak boleh dibiarkan merebak. “Diam adalah keterlibatan. Kita tidak boleh tinggal diam, saya tidak akan diam, Amerika tidak akan diam," ucapnya.

Di antara tamu yang hadir dalam perayaan Hanukkah di Gedung Putih adalah penyintas Holocaust Bronia Brandman. Hadir pula Charlie Cytron-Walker, rabi di Congregation Beth Israel, sebuah sinagoga di Colleyville, Texas, yang sempat menjadi tempat penyanderaan pada Januari lalu.

Menurut Anti-Defamation League, pada 2021 lalu AS mengalami rekor tindakan anti-Semit seperti penyerangan, serangan verbal, dan perusakan properti. Terdapat 2.717 kasus, meningkat 34 persen dari tahun ke tahun.

Sementara itu, American Jewish Committee, salah satu organisasi advokasi Yahudi tertua di AS mengatakan, 39 persen orang Yahudi di negara tersebut mengakui bahwa mereka telah mengubah perilaku mereka, termasuk membatasi aktivitas dan menyembunyikan “keyahudian” masing-masing karena khawatir pada anti-Semitisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement