Selasa 20 Dec 2022 15:56 WIB

Taiwan Ingin Percepat Kesepakatan Investasi Dengan Uni Eropa

Pada 2015 Uni Eropa memasukan Taiwan ke daftar mitra dagang untuk investasi bilateral

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Presiden Tsai Ing-wen mengatakan Taiwan ingin mempercepat kemajuan kesepakatan investasi bilateral yang lama tertunda dengan Uni Eropa.
Foto: AP/Chiang Ying-ying
Presiden Tsai Ing-wen mengatakan Taiwan ingin mempercepat kemajuan kesepakatan investasi bilateral yang lama tertunda dengan Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Presiden Tsai Ing-wen mengatakan Taiwan ingin mempercepat kemajuan kesepakatan investasi bilateral yang lama tertunda dengan Uni Eropa. Pada tahun 2015 Uni Eropa memasukan Taiwan ke dalam daftar mitra dagang untuk investasi bilateral.

Satu tahun sebelum Tsai menjabat sebagai presiden tapi tidak ada pembicaraan selanjutnya setelah itu. Meski Uni Eropa sumber investasi asing terbesar Taiwan tapi negara anggotanya tidak memiliki hubungan diplomasi resmi dengan pulau itu karena keberatan China.

Dalam pertemuannya dengan delegasi Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa, Tsai mengatakan Taiwan dan Uni Eropa harus membangun "aliansi demokrasi yang kuat."

"Taiwan berupaya meningkatkan pertukaran ekonomi dan perdagangan bilateral, memperkuat keamanan rantai pasokan dan mempercepat kemajuan kesepakatan investasi bilateral Uni Eropa-Taiwan yang akan menanamkan kepercayaan pada bisnis kedua belah pihak untuk memperluas investasi," katanya pada delegasi tersebut dalam pernyataan yang disampaikan kantor Kepresidenan Taiwan, Selasa (20/12/2022).

Uni Eropa mendekati Taiwan yang merupakan produsen semikondutor terbesar di dunia sebagai mitra yang memiliki "kesamaan visi" dalam kerja sama di bawah Undang-undang Cip Eropa yang diungkapkan Februari.

Pemimpin delegasi Anna-Michelle Asimakopoulou mengatakan pada Tsai, Uni Eropa dan Taiwan memiliki nilai-nilai yang sama. Seperti demokrasi dan hak asasi manusia.

"Uni Eropa mengakui kemitraan kami pada perdagangan dan investasi dengan Taiwan merupakan hubungan strategis dengan implikasi geopolitik," kata Asimakopoulou.

"Rekan-rekan saya dan saya di Parlemen Eropa sudah meminta Komisi (Eropa) untuk segera menggelar asesmen, konsultasi publik dan melakukan pemeriksaan pada kesepakatan investasi bilateral antara Uni Eropa dan Taiwan," tambahnya.

Taiwan dan Uni Eropa menggelar pembicaraan tingkat tinggi dalam isu perdagangan pada Juni lalu. Kurang dari satu pekan usai pertemuan itu Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC) mengatakan tidak ada rencana konkrit untuk membangun pabrik di Eropa.

TSMC merupakan kontraktor chip terbesar di dunia dan salah satu perusahaan paling bernilai di Eropa. Tahun lalu perusahaan itu berharap dapat melakukan ekspansi ke Jerman, anggota Uni Eropa, tapi belum ada kemajuan substantif sejak saat itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement