REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Para menteri luar negeri Kelompok Tujuh negara industri besar dunia (G7) akan mengadakan pertemuan daring pada Kamis untuk membahas cara-cara menghadapi agresi berkepanjangan Rusia terhadap Ukraina.
Pembicaraan antara para Menlu G7 itu akan dilakukan sehari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Washington. Biden mengumumkan bantuan militer baru untuk negara Eropa Timur itu, termasuk penyediaan sistem pertahanan udara Patriot.
"Para menteri luar negeri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa, melalui pertemuan daring itu akan bertukar pandangan tentang situasi terbaru di Ukraina," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Jepang.
Para menlu itu juga kemungkinan akan mengonfirmasi kolaborasi mereka untuk mendukung Ukraina yang diserbu oleh Rusia pada akhir Februari 2022.
Kunjungan Zelenskyy ke Amerika Serikat adalah perjalanan luar negeri pertamanya sejak Rusia meluncurkan serangan ke Ukraina. Presiden Ukraina itu mengatakan sistem pertahanan udara Patriot AS diperlukan untuk mempertahankan negaranya dari serangan rudal Rusia --yang telah merusak infrastruktur penting, seperti jaringan energi.
Pada November, para menteri luar negeri G7 berjanji untuk "terus membebani sanksi ekonomi" pada Moskow, sembari berkomitmen untuk terus mendukung Kiev.
Dukungan tersebut dicantumkan dalam pernyataan bersama, yang dikeluarkan setelah pertemuan dua hari di Kota Munster, Jerman barat. Jepang akan mengambil alih kepresidenan G7 dari Jerman pada 2023.