REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kekurangan obat-obatan di Prancis berisiko semakin parah pada musim dingin. Negara ini menghadapi tiga epidemi, yaitu virus corona, flu, dan bronkiolitis.
Pasien berjuang untuk menemukan parasetamol dan amoksisilin pediatrik di sebagian besar apotek. Apoteker di wilayah Paris Yvelines Souhil Cherraben mengatakan, kelangkaan yang dimulai beberapa bulan lalu memengaruhi banyak obat.
Cherraben mengatakan, bentuk Doliprane pediatrik menjadi sulit ditemukan karena masalah pasokan. "Tidak ada kekurangan total tetapi kami hanya menerima dalam jumlah kecil. Kekurangan serius mempengaruhi amoksisilin yang merupakan antibiotik untuk anak-anak," ujarnya dikutip dari Anadolu Agency.
Menurut Cherraben, solusi telah ditemukan apotek untuk mengatasi kekurangan tersebut. “Awalnya kekurangan amoksisilin sirup. Apotek mencoba mencari solusi dengan menggantinya dengan tablet amoksisilin untuk orang dewasa yang dapat diberikan kepada anak-anak ketika dipotong menjadi dua. Akibatnya, kami tidak memiliki sirup amoksisilin atau tablet amoksisilin," ujarnya.
Cherraben mengatakan, dokter diminta untuk meresepkan antibiotik lain, sehingga tidak ada antibiotik yang tersisa, seperti amoksisilin atau jenis lainnya. Badan Nasional Keamanan Obat dan Produk Kesehatan (ANSM) pada pekan lalu membenarkan adanya masalah pasokan terkait antibiotik yang sebagian besar diresepkan untuk anak-anak.
Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan pada 14 Desember, bahwa kekurangan antibiotik dan parasetamol untuk anak-anak akan bertahan selama beberapa minggu dan mendesak negara untuk bersabar. ANSM mengumumkan langkah-langkah untuk menanggapi kekurangan tersebut, termasuk diversifikasi sumber impor. ANSM menyatakan, kekurangan tidak hanya mempengaruhi obat-obatan pediatrik. Pada 2022, hampir 3.000 obat mengalami masalah pasokan.
Menteri Kesehatan Prancis Francois Braun memperingatkan terhadap pekan bahaya. Dia menjelaskan bahwa penyebaran flu memprovokasi ledakan kasus, beberapa berakhir di unit resusitasi, sementara rumah sakit kekurangan jumlah tempat tidur yang cukup.
Prancis bukan satu-satunya negara yang menderita masalah pasokan. Jerman dan Inggris menghadapi perjuangan serupa. Cina memutuskan untuk meningkatkan produksinya dan mengurangi ekspor obat sambil meningkatkan impornya yang dapat memperburuk situasi di Prancis dan Eropa.
"Gelombang Covid saat ini di Cina kemungkinan akan memperburuk masalah pasokan kami untuk banyak obat," ujar Presiden Konferensi Komisi Pendirian Medis Rumah Sakit Universitas di Prancis Remi Salomon di Twitter menggarisbawahi perlunya merelokasi produksi di Prancis untuk menghindari kelangkaan dan bencana kesehatan di masa depan.