Sabtu 31 Dec 2022 18:55 WIB

Korut Kembali Uji Senjata, Tembak 3 Rudal Balistik

Sebanyak tiga rudal balistik ditembakkan ke arah laut timur Semenanjung Korea.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Militer Korea Selatan (Korsel), Joint Chief of Staff (JCS) mengatakan, Korea Utara (Korut) kembali menguji senjatanya pada Sabtu (31/12/2022). Sebanyak tiga rudal balistik ditembakkan ke arah laut timur Semenanjung Korea.
Foto: Associated Press
Militer Korea Selatan (Korsel), Joint Chief of Staff (JCS) mengatakan, Korea Utara (Korut) kembali menguji senjatanya pada Sabtu (31/12/2022). Sebanyak tiga rudal balistik ditembakkan ke arah laut timur Semenanjung Korea.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel), Joint Chief of Staff (JCS) mengatakan, Korea Utara (Korut) kembali menguji senjatanya pada Sabtu (31/12/2022). Sebanyak tiga rudal balistik ditembakkan ke arah laut timur Semenanjung Korea.

"Tiga rudal balistik jarak pendek ditembakkan sekitar pukul 8 pagi waktu setempat dari Provinsi Hwanghae Utara, selatan ibu kota Pyongyang," kata JCS.

Mengutip Kementerian Pertahanan Jepang, ketiga rudal tersebut terbang pada ketinggian sekitar 100 kilometer dan menempuh jarak sekitar 350 kilometer. Media pemerintah Korut, Korea Central News Agency (KCNA) belum mengkonfirmasi peluncuran terbaru, namun KCNA menyebutkan pada Sabtu bahwa pemimpin Kim Jong-un telah memimpin pertemuan partai pada Jumat untuk memutuskan kebijakan dan strategi untuk tahun 2023.

Peluncuran tersebut merupakan yang terbaru dari sejumlah uji coba rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh Korut tahun ini. Pyongyang terus mengembangkan senjata di tengah spekulasi bahwa pihaknya dapat menguji senjata nuklir untuk ketujuh kalinya. Peluncuran juga terjadi sehari setelah Kementerian Pertahanan Korsel mengumumkan keberhasilan uji terbang kendaraan peluncuran ruang angkasa propelan padat.

Pada Senin lalu, lima pesawat tak berawak Korut menyeberang ke Korsel dan memicu tindakan militer Korsel menyerang helikopter untuk mencoba menembak jatuh mereka. Insiden ini terjadi dalam intrusi pertama sejak 2017.

Hubungan antara Korut dan sekutu AS Korsel semakin tegang sejak pemerintah konservatif Presiden Korsel Yoon Suk-yeol mengambil alih pemerintahan pada Mei. Yoon memang menjanjikan sikap yang lebih keras terhadap Korut.

Tidak menghitung peluncuran terbaru pada Sabtu, Korut telah menembakkan sekitar 70 rudal balistik tahun ini termasuk sekitar delapan rudal balistik antarbenua (ICBM).

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement