Ahad 01 Jan 2023 12:33 WIB

Qatar Kutuk Rencana Israel Perluas Pemukiman Yahudi di Tepi Barat

Rencana pemerintah Israel dinilai merupakan pelanggaran berat terhadap Piagam PBB.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Tentara Israel menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa, salah satunya terlihat memegang bendera Palestina, selama bentrokan setelah pawai dengan poster Nasser Abu Hamid, seorang tahanan veteran Palestina yang meninggal karena kanker paru-paru dalam tahanan Israel pekan lalu, di dekat kamp pengungsi Qalandia di Tepi Barat. , selatan Ramallah, Selasa, 27 Desember 2022.
Foto:

Koalisi itu pecah pada Juni. Netanyahu beserta sekutu ultranasionalis dan ultra-Ortodoks memenangkan mayoritas kursi di parlemen dalam pemilihan November.

Netanyahu memimpin pemerintahan yang terdiri dari partai ultranasionalis agama garis keras yang didominasi oleh pemukim Tepi Barat, dua partai ultra-Ortodoks, dan Partai Likud yang nasionalis.

Sekutu Netanyahu mendorong perubahan dramatis yang dapat mengasingkan sebagian besar masyarakat Israel. Termasuk meningkatkan risiko konflik dengan Palestina, dan menempatkan Israel pada jalur yang bertentangan dengan beberapa pendukung terdekatnya, termasuk Amerika Serikat dan komunitas Yahudi Amerika.

Pemerintahan Netanyahu menyatakan bahwa, orang-orang Yahudi memiliki hak eksklusif dan tak terbantahkan atas keseluruhan wilayah Israel dan Palestina. Orang-orang Yahudi juga akan memajukan pembangunan permukiman di wilayah pendudukan Tepi Barat, serta melegalkan pemukiman Yahudi dan  komitmen untuk mencaplok seluruh wilayah Palestina.  

Pemerintahan Netanyahu sebelumnya telah menjadi pendukung kuat perusahaan di permukiman Israel di Tepi Barat. Hal itu diperkirakan akan meningkat pesat di bawah pemerintahan baru.

Israel merebut Tepi Barat pada 1967 bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem timur. Ketiga wilayah ini diinginkan oleh Palestina untuk menjadi negara masa depan. Israel telah membangun puluhan permukiman Yahudi yang menampung sekitar 500.000 warga Israel yang tinggal berdampingan dengan sekitar 2,5 juta warga Palestina.

Sebagian besar komunitas internasional menganggap permukiman Israel di Tepi Barat adalah ilegal dan menjadi penghalang perdamaian dengan Palestina. Amerika Serikat telah memperingatkan pemerintahan baru Netanyahu agar tidak mengambil langkah-langkah yang dapat merusak harapan untuk negara Palestina merdeka.

 

Mantan Perdana Menteri Yair Lapid mengatakan kepada parlemen bahwa, dia menyerahkan kepada pemerintahan baru sebuah negara dalam kondisi sangat baik, ekonomi yang kuat, kemampuan pertahanan yang lebih baik dan pencegahan yang kuat. Lapid berpesan kepada Netanyahu agar tidak merusak tatanan negara Israel yang sudah baik.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement