Kamis 05 Jan 2023 14:40 WIB

Pemakaman Paus Benediktus XVI Sederhana dengan Sentuhan Kemegahan

Prosesi pemakaman Paus Emeritus Benediktus digelar sederhana tapi megah

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Paus Benediktus XVI melambai kepada para peziarah pada akhir Misa kepausan di lapangan Islinger di Regensburg, Jerman selatan, pada 12 September 2006.
Foto:

Tapi merayakan Misa di altar adalah Kardinal Italia Giovanni Battista Re, dekan Kolese Kardinal. Untuk pemakaman Paus Benediktus, Paus Fransiskus akan memimpin upacara terakhir. Itu melibatkan pembacaan perpisahan formal yang dikenal dalam bahasa Latin sebagai "Ultima Commendatio et Valedictio" dan memercikkan jenazah dengan air yang diberkati dan dupa.

Sebagian besar liturgi dalam Misa mencerminkan liturgi dalam pemakaman paus yang sedang berkuasa. Akan ada satu pengecualian penting, yaitu pemakaman masa lalu, termasuk pemakaman Paus Yohanes Paulus pada 2005, termasuk “suppliche” khusus atau permohonan doa.

Upacara itu menampilkan litani panjang dari nama orang-orang kudus. Prosesi ini mencerminkan peran paus sebagai Uskup Roma dan juga kepala Gereja Timur. Tapi karena Paus Benedict telah pensiun dari kepausan sebelum meninggal, permohonan seperti itu tidak akan terdengar di seluruh alun-alun.

Di akhir pemakaman, peti mati Paus Benedict kembali ke basilika dan dibawa ke gua-gua di bawah lantai utama. Di sana, dekat ruang bawah tanah tempat dia memilih sebagai tempat peristirahatan terakhirnya, peti mati akan ditempatkan di dalam peti mati yang terbuat dari seng. Peti mati itu pada gilirannya akan ditempatkan di dalam yang ketiga, terbuat dari kayu ek.

Paus Benedict meninggal pada usia 95 pada tanggal 31 Desember di biara di halaman Vatikan. Dia menghabiskan hampir seluruh dasawarsanya dalam masa pensiun, kegiatannya dikhususkan untuk doa dan refleksi.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement