Jumat 06 Jan 2023 12:27 WIB

Inggris Resmi Laporkan 2022 Tahun Terpanas

Suhu rata-rata tahunan sementara di Inggris Raya adalah 10,03 derajat Celcius.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang duduk di rerumputan yang dijemur matahari di Greenwich Park dengan latar belakang museum Maritim dan distrik keuangan Canary Wharf di London, Inggris, Ahad, 17 Juli 2022. Inggris mencatat tahun terpanasnya pada 2022, angka resmi menunjukkan Kamis, 5 Januari , 2023, bukti terbaru bagaimana perubahan iklim mengubah cuaca Eropa.
Foto: AP Photo/Tony Hicks
Orang-orang duduk di rerumputan yang dijemur matahari di Greenwich Park dengan latar belakang museum Maritim dan distrik keuangan Canary Wharf di London, Inggris, Ahad, 17 Juli 2022. Inggris mencatat tahun terpanasnya pada 2022, angka resmi menunjukkan Kamis, 5 Januari , 2023, bukti terbaru bagaimana perubahan iklim mengubah cuaca Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --  Data resmi pemerintah menunjukkan pada Kamis (5/1/2023), Inggris mencatat tahun terpanas pada 2022. Laporan itu bukti terbaru bahwa perubahan iklim mengubah cuaca di wilayah Eropa.

Badan cuaca Met Office mengatakan, suhu rata-rata tahunan sementara di Inggris Raya adalah 10,03 derajat Celcius, tertinggi sejak pencatatan yang sebanding dimulai pada tahun 1884. Rekor sebelumnya adalah 9,88 Celcius yang ditetapkan pada 2014.

Baca Juga

Ilmuwan Met Office mengatakan, aktivitas manusia terutama emisi bahan bakar fosil telah membuat kondisi hangat seperti itu jauh lebih mungkin terjadi. Rekor 10 tahun terpanas di Inggris semuanya terjadi sejak 2003.

"Hasilnya menunjukkan bahwa merekam 10 derajat celcius dalam iklim alami akan terjadi sekitar sekali setiap 500 tahun, sedangkan dalam iklim kita saat ini bisa sesering sekali setiap tiga sampai empat tahun," kata ilmuwan atribusi iklim Met Office Nikos Christidis.

Inggris tidak sendirian dalam rekor tersebut. Suhu rata-rata Prancis berada di atas 14 derajat Celcius pada 2022, menjadikannya tahun terpanas sejak pencatatan cuaca dimulai pada 1900.

Sedangkan layanan meteorologi Swiss mengatakan, suhu rata-rata tahunan negara pegunungan itu sebesar 7,4 derajat Celcius. Laporan itu sejauh ini adalah angka tertinggi sejak pengukuran dimulai pada 1864.

Menurut badan cuaca nasional Aemet, Spanyol juga mengalami tahun terpanas sejak pencatatan dimulai pada 1961. Suhu harian rata-rata 15,4 derajat Celcius. Dikatakan empat tahun terpanas yang tercatat di negara Eropa selatan semuanya terjadi sejak 2015.

Tahun lalu terjadi kekeringan musim panas dan gelombang panas di sebagian besar Eropa, dengan suhu di Inggris naik di atas 40 derajat Celcius untuk pertama kalinya dalam catatan. Kepulauan Svalbard Norwegia di Kutub Utara mengalami musim panas terhangat dalam lebih dari satu abad pencatatan. Suhu rata-rata kepulauan itu, menurut Institut Meteorologi Norwegia, pada Juni, Juli, dan Agustus adalah 7,4 Celcius.

Musim gugur membawa lebih banyak hujan lebat di beberapa bagian Eropa, termasuk pulau Ischia di Italia yang bergunung-gunung. Hujan deras pada bulan November memicu tanah longsor besar yang mendorong mobil dan bangunan ke laut dan menewaskan sedikitnya belasan orang.

Tidak seperti Amerika Serikat (AS) dan Kanada, yang dilanda cuaca dingin dan badai salju yang parah, sebagian besar Eropa mengalami cuaca musim dingin yang hangat di luar musimnya. Jerman berakhir dengan rekor Malam Tahun Baru terhangat dengan suhu mencapai 20 derajat Celcius di selatan negara itu. Belarus, Belgia, Ceko, Latvia, Polandia, dan Belanda semuanya mencetak rekor tertinggi harian nasional untuk 31 Desember atau 1 Januari. 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement