REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menantang Presiden Amerika Serikat (AS) AS Joe Biden saat melakukan pertemuan di Mexico City pada Senin (9/1/2023). Dia meminta AS untuk mengakhiri sikap meninggalkan dan menghina Amerika Latin dan Karibia.
Lopez Obrador meminta Biden untuk memperbaiki kehidupan di seluruh wilayah. Dia mengatakan bahwa rekannya itu yang memegang keputusan atas masalah yang muncul.
"Ini adalah saat bagi kita untuk memutuskan untuk menghapus pengabaian ini, penghinaan ini, dan kelupaan ini untuk Amerika Latin dan Karibia," kata Lopez Obrador.
Lopez Obrador juga mengeluhkan terlalu banyak impor yang berasal dari Asia dan bukannya diproduksi di Amerika. "Kami bertanya pada diri sendiri, tidak bisakah kami memproduksi di Amerika apa yang kami konsumsi? Tentu saja," ujarnya.
Biden menanggapi dengan mengatakan bahwa miliaran dolar telah dihabiskan AS untuk bantuan luar negeri di seluruh dunia. "Sayangnya tanggung jawab kami tidak berakhir di Belahan Barat," ujarnya.
Presiden AS itu pun merujuk kematian yang besar akibat fentanil di AS. Obat opioid itu mengalir deras melintasi perbatasan AS dari Meksiko.
Sementara keduanya berjanji untuk bekerja sama, itu adalah pertukaran yang terlihat tajam, ditampilkan secara penuh di hadapan wartawan. Mereka bertemu secara pribadi sekitar satu jam sebelum makan malam dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan istri mereka. Pertemuan ketiga pemimpin negara itu baru akan dilakukan pada Selasa (10/1/2023).
Pertemuan tersebut diadakan hampir setiap tahun, meskipun ada jeda selama Donald Trump menjadi presiden AS. Acara tersebut sering disebut three amigos summit merujuk pada hubungan diplomatik dan ekonomi yang mendalam antara ketiga negara.
Pada Senin (9/1/2023) sore, Lopez Obrador secara resmi menyambut Biden di Palacio Nacional, pertama kali sejak 2014 Meksiko menjamu presiden AS. Untuk menunjukkan solidaritas, ibu negara AS dan Meksiko menyampaikan pidato yang sama, bergantian antara Jill Biden dalam bahasa Inggris dan Beatriz Gutierrez Muller dalam bahasa Spanyol.
“Kami percaya bahwa kemiskinan tidak ditakdirkan oleh Tuhan, tetapi hasil dari ketidaksetaraan. Kami tahu bahwa orang miskin layak untuk hidup lebih baik dan bekerja dengan belas kasih, setiap hari, untuk meningkatkan kehidupan semua orang," kata Jill Biden.
Biden diperkirakan akan menindaklanjuti perjalanan pertamanya ke Meksiko sebagai presiden dengan kunjungan berikutnya ke Kanada, meski belum dijadwalkan. Seorang pejabat senior Kanada yang berbicara tanpa menyebut nama karena tidak berwenang untuk membahas masalah ini secara terbuka mengatakan, bahwa Kanada sedang bekerja dengan orang Amerika dalam kunjungan dalam waktu dekat.
Baca juga : Bertemu Presiden Meksiko, Joe Biden Bahas Isu Imigran Hingga Kartel Narkoba